Syaikhona Kholil Bangkalan Tandai Karomah Kiai Munawwir Krapyak

Syaikhona Kholil Bangkalan Tandai Karomah Kiai Munawwir Krapyak

Syaikhona Kholil Bangkalan Tandai Karomah Kiai Munawwir Krapyak.

Kiai Munawwir Krapyak dikenal sebagai ulama’ ahli al-Qur’an. Pesantren Krapyak sampai sekarang dikenal sebagai gudangnya ahli al-Qur’an, sehingga setiap saat santri datang berduyun-duyun menimba ilmu di Krapyak. Suara-suara santri yang sedang membaca al-Qur’an membuat Krapyak begitu syahdu, nyaman, dan “ngangeni”.

Bacaan Lainnya

Di balik itu semua, sosok Kiai Munawwir menjadi teladan istimewa. Banyak keistimewaan yang dimiliki Kiai Munawwir, salah satunya saat masih kecil, masih belia. Ketika dirasa cukup belajar di rumah, sang ayah (KH Abdullah Rasyad) mengirimkan Munawwir muda belajar kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Saat itu, Syaikhona Kholil dikenal sebagai guru para ulama di tanah Jawa.

Usia Munawwir muda saat itu sekitar 10-an tahun. Syaikhona Kholil biasa menandai santri-santrinya. Ada beragam santri, tandanya beda-beda. Sesuai dengan keistimewaan yang kelak akan dimiliki santri. Saat itu adzan sudah dikumandangkan, kemudian iqomat juga digaungkan. Para santri menunggu Syaikhona Kholil untuk melaksanakan sholat berjama’ah.

Datang di masjid, tiba-tiba Syaikhona Kholil tidak berkenan menjadi imam sholat.

“Mestinya yang berhak menjadi imam sholat adalah anak ini (yakni Munawwir muda). Walaupun ia masihkecil, tetapi ahli qiro’at,” tegas Syaikhona Kholil di hadapan para santri.

Semua santri terpana, takjub dengan anak kecil yang sudah ditandai karomahnya oleh sang guru yang sangat mereka hormati. Kelak, apa yang disampaikan sang guru menjadi nyata tatkala Kiai Munawwir mendirikan Pesantren Krapyak dan murid-muridnya menjadi ulama’ ahli al-Qur’an yang masyhur.

Selepas ngaji di Nusantara, Kiai Munawwir Krapyak mengaji di Tanah Suci Makkah. Beliau mengaji kepada para ulama ahli Qur’an yang jadi rujukan umat Islam di dunia. 23 tahun Kiai Munawwir mengaji di Tanah Suci, sehingga ilmunya diakui dunia. Bahkan diriwayatkan Gus Baha, bahwa Kiai Munawwir ketika tawaf sekali putaran bisa khatamkan Al-Qur’an 30 juz. Semua ulama kagum dengan keahlian dan kealiman Kiai Munawwir dalam mengabdi kepada Qur’an. (md)

*Melengkapi tulisan Syaikhona Kholil Bangkalan Tandai Karomah Kiai Munawwir Krapyak, saksikan video Gus Baha berikut ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *