Saat Ada Habib yang Khilaf, Ini Saran Habib Abdullah Al-Haddad.
Namanya manusia itu tempatnya salah dan khilaf. Tidak ada manusia yang sempurna. Untuk itu, manusia harus saling mengingatkan dan menasehati. Jangan sampai api permusuhan disematkan, karena memaafkan dan saling menasehatinya jauh lebih indah.
Demikian juga para habaib, keturunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Mereka juga manusia biasa, sebagaimana layaknya manusia lain. Tapi mereka tetap sosok istimewa, karena dalam dirinya mengalir darah Nabi Muhammad SAW. Kita harus tetap menghormati dan menyayangi mereka, karena itu salah satu wasilah kita mencintai Nabi Muhammad SAW.
Tapi banyak fakta kadang menunjukkan hal yang tak disangka. Ada seorang habib yang kadang tidak sesuai dengan aturan syariat Nabi Muhammad SAW. Sering mengalami dilema, antara harus menasehati atau bagaimana. Untuk itu, sangat bagus kalau kita bisa mengikuti nasehat dari Habib Abdullah Al-Hadda, cucu Rasulullah SAW yang juga pengarang Ratib Al-Haddad. Beliau lebih dikenal dengan nama Imam Al-Haddad.
Imam Al-Haddad sosok ulama masyhur yang menjadi pembaharu (mujaddid) Islam pada jamannya. Karya-karya sangat banyak, mencerahkan semua kalangan, dan memberikan ketenangan batin kepada semua umat. Ratib Al-Haddad menjadi bacaan yang hampir tersebar di seluruh dunia Islam.
Menurut Imam Al-Haddad, diantara bentuk kasih sayang kepada dzuriyat Rasulullah adalah dengan memberi nasehat kepada mereka ketika menyimpang. Ini adalah pesan Imam Al-Haddad rahimahullah:
وأما من كان من أهل هذا البيت ليس على مثل طرائق أسلافهم الطاهرين، وقد دخل عليهم شيئ من التخليط لغلبة الجهل، فينبغي أيضا أن يعظّموا ويحترموا لقرابتهم من رسول الله الله صلى الله عليه وسلم. ولا يدعوا المتأهل للنصيحة نصحهم وحثّهم على الأخذ بما كان عليه سلفهم الصالح, من العلم والعمل الصالح، والأخلاق الحسنة والسيرالمرضية
“Adapun mereka yang berasal dari keluarga dan keturunan Rasulullah ini yang tidak menempuh jalan leluhur mereka yang disucikan, lalu mencampur adukkan antara yang baik dan yang buruk disebabkan kejahilannya, seyogyanyalah mereka tetap dihormati semata-mata karena kekerabatan mereka dengan Nabi saw. Namun siapa saja yang memiliki keahlian atau kedudukan untuk memberi nasihat, hendaknya tidak segan-segan menasihati dan mendorong mereka kembali menempuh jalan hidup para pendahulu mereka yang saleh-saleh, yang berilmu dan beramal kebajikan, berakhlak terpuji dan berperilaku luhur.”
[Sumber: Silsilah Kitab Imam Al-Haddad ke-4, Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah, karya: Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Alhaddad, penerbit: Dar Al-Hawi, hal. 90]
Pesan Imam Al-Haddad ini sungguh luar biasa. Cinta kepada habaib jangan pernah pudar, salah satu cinta itu diwujudkan dengan memberikan nasehat kalau mereka melanggar aturan syariat datuknya, Nabi Muhammad SAW. Pesan Imam Al-Haddad ini memberikan makna dan kejernihan kepada semua khalayak yang kadang masih ada kesan beragam tentang sosok Habib.
Demikian hikmah pesan Imam Al-Haddad berjudul “Saat Ada Habib yang Khilaf, Ini Saran Habib Abdullah Al-Haddad”, semoga memberikan manfaat kepada kita semua. Amiin.
(Mukhlisin)