Yang Dirasakan Sayyidina Umar Saat Menghukum 100 Cambukan buat Putranya

Yang Dirasakan Sayyidina Umar

Yang Dirasakan Sayyidina Umar Saat Menghukum 100 Cambukan buat Putranya.

Bukan isapan jempol kalau Sayyidina Umar bin Khatthab manusia tegas dan keras mempertahankan kebenaran, kuat agamanya, serta sangat ingin menegakkan keadilan di masyarakat.

Bahkan, ketika putranya, yakni Abu Syahmah melakukan perbuatan tak terpuji, beliau menghukumnya dengan seratus cambukan. Namun belum mencapai seratus, ajal menjemput. Hukumanpun diteruskan hingga genap. Baru setelahnya, beliau menangis.

Malam, ketika tidur. Beliau memimpikan sang putra berada di tengah-tengah syurga yang indah, dan berkata padanya, “Semoga Allah mensucikanmu, O Ayahku. Sebagaimana Panjenengan mensucikanku.”

Allah …

Waktu itu, yang menjadi Gubernur Mesir adalah karibnya, Sayyidina Amr bin Ash. Yang ndilalah punya putra ugal-ugalan. Maklum punya ayah penguasa je.

Suatu ketika, ia mengajak balapan orang mesir, tapi kalah. Bukan menerima hasil, ia malah memukul lawannya. “Aku ini anak orang paling mulia” katanya garang. (Ngejak balapan, tapi tidak mau kalah, kan kurang asyem 😀😀😀)
Tidak terima, orang mesir itu melaporkan kejadian ini ke pemerintahan pusat, yakni langsung ke Sayyidina Umar bin Khatthab.

Akhirnya, putra Sayyidina Amr bin Ash ditangkap dan dibawa ke pusat. Sayyidina Umarpun juga memanggil Sayyidina Amr bin Ash.

Di akhir pengadilan, Sayyidina Umar menyuruh orang mesir itu ganti memukulnya. “Pukul anak orang paling mulia ini!”

Lalu berpaling ke Sayyidina Amr bin Ash, kemudian mengucap kalimat masyhur yang tercatat sejarah:
“Sejak kapan kalian menjadikan masyarakat budak?! Toh padahal, ibu-ibu mereka melahirkannya merdeka.”

Wallahu A’lam bis-Shawaab

Sumber: Ufuqul ‘Udzmah al-Muhammadiyyah. Syaikh Abdussalam Ali Syita, 590.

Penulis: Gus Robert Azmi, Nganjuk.

*Demikian kisah Yang Dirasakan Sayyidina Umar Saat Menghukum 100 Cambukan buat Putranya, semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *