Tingginya Adab Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Kepada Gurunya

Tingginya Adab Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Kepada Gurunya.

Ini salah satu adab Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki Al Hasani kepada gurunya. Beliau sangat menghormati guru – guru beliau dan menjunjung tinggi kedudukan mereka. Beliau tawadhu’ dihadapan mereka, selalu husnudzon, dan yakin kepada mereka.

Suatu saat beliau mengunjungi salah satu guru beliau yakni Al Allamah Al Muhadits Syekh Hasan Masyath bersama murid-muridnya di An-Nuzhah. Saat dihidangkan teh, Abuya menuangkannya untuk sang guru mulia dengan tangannya sendiri dan tidak mengizinkan muridnya yang melakukannya.

Demikianlah salah satu bentuk adab dan akhlak beliau terhadap gurunya.

Seringkali beliau mengingatkan murid-muridnya dengan mutiara hikmah Al Habib Abdulloh Al Haddad shohibur rotib, yakni:

“Tidaklah seseorang itu menjadi guru seseorang, kecuali jika hatinya sudah bersamanya (yakin dengan gurunya), sehingga dia tidak melihat seorangpun yang lebih utama daripada gurunya.”

Jika demikian, maka barulah dia dapat mengambil manfaat dari guru tersebut. mengambil seluruh ilmu yang dimiliki oleh sang guru dengan cara yang baik, yaitu dengan cara mengambil hati sang guru dengan tekhnik (istilah jaman sekarang) Tawadhu’, sopan santun, Akhlak yang baik. semuanya itu telah menjadi sebuah kisah yang telah dijalani oleh para kiai dan ulama sekarang dimasa mereka menjadi seorang santri kiai dan ulama jaman dulu. 

sebagai generasi yang pandai dan mengetahui kondisi hukum adab seorang santri, maka kita tidak perlu susah payah mencari ilmu dengan mengandalakan 100% otak kita, tanpa mengingat bahwasannya ilmu akan turun dan mengalir kepada kita karena adab akhlak murid kepada gurunya.