Temukan Uang 85 Juta, Sopir Bus Ini Buktikan Kejujurannya.
Menjadi sopir bus adalah kemuliaan. Itu adalah ibadah, karena bisa membantu sesama saudara menuju tujuan masing-masing. Banyak godaan bagi sopir, kalau sampai goyah imannya, bisa semuanya digunakan untuk kepentingan pribadinya. Tapi kalau kuat imannya, amanahnya teruji, banyak yang akan selamat dan bahagia bersamanya.
Ini kisah seorang sopir dari Mesir. Namanya Ali Kamal, usianya sekitar 43 tahun. Ali Kamal adalah ayah dari 6 anak yang masih kecil-kecil. Iya, dia adalah sopir bus antar daerah.
Di terminal ‘Abbud (Cairo) sang sopir melihat plastik hitam yang biasa bungkus sampah, beliau mau membuangnya ke tempat sampah. Ternyata isinya uang sejumlah 93 ribu pound (sekitar 85 juta rupiah).
Beliau pun mengumumkan kejadian itu di facebook untuk mencari pemiliknya langsung. Setelah 10 hari pencarian, si pemilik akhirnya ditemukan. Betapa bahagaianya si pemilik karena hartanya masih terselematkan oleh pak sopir itu.
Karena begitu bahagia dan ingin memberikan ucapan terima kasih dan tanda kasih sayang antar sesama, si pemilik menghadiahkan 10 ribu pound kepada pak sopir. Tetapi apa yang terjadi? Pak sopir menolak hadiah 10 ribu pound dari pemilik uang karena menganggap itu merupakan kewajibannya.
Ternyata ini bukan hal yang baru. Tahun 2005, pak sopir itu juga pernah menemukan sejumlah 4700 dolar + 1400 riyal Saudi + seperempat kilo emas.
Kehidupan pak sopir itu sangat sederhana melalui berbagai permasalahan, tapi ia tidak mau kecuali harta yang halal.
“Tidak ada yang lebih indah dari harta halal,” kata pak supir itu.
Cairo, 24 Mei 2018.
(Hilma Rosyida Ahmad, Cairo Mesir)
_________________
Semoga artikel Temukan Uang 85 Juta, Sopir Bus Ini Buktikan Kejujurannya ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Kisah Abu Bakar Dihina Orang Badui
Pada suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke rumah sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq, Ketika sedang ngobrol dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar Ash shiddiq dan langsung mencela Abu Bakar. Makian kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar Ash Shiddiq sama sekali tidak menghiraukannya, terus beliau melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah SAW. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.
Kemudian, orang Arab Badui tersebut kembali memaki Abu Bakar, kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar masih tetap membiarkan orang tersebut dan tidak sedikit pun membalas caciannya. Rasulullah pun kembali tersenyum.
Untuk ketiga kalinya, dia mencerca Abu Bakar dengan celaan yang lebih menyakitkan dari sebelumnya. Kali ini, selaku manusia biasa yang juga memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya, beliau membalas makian orang Arab Badui itu. Seketika Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Abu Bakar.
Melihat hal ini, Abu Bakar bingung dan dikejarlah Rasulullah, Kemudian Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah, janganlah biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!, ketika aku sedang dihina engkau malah tersenyum, ketika aku membalasnya mengapa engkau pergi meninggalkanku.”
Rasulullah menjawab: “Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan lalu mencelamu, kulihat engkau diam dan tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi fitnah, hinaan dan cacian, dan aku tersenyum karena ribuan para malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah untukmu. Begitu pun yang kedua kali, ketika orang tersebut mencelamu, dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga dia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu, dan ketika itu hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu dan aku tidak ingin berdekatan dengannya.”
Setelah itu menangislah Abu Bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang tersembunyi. yang mana kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu bersabarlah atas setiap musibah, celaan dan lain sebagainya.
Demikian Kisah Abu Bakar Dihina Orang Badui, semoga bermanfaat
14 juli 2020
Penulis: Ahmad Hasan Mashuri