Sumur Keramat Sunan Bejagung Tuban.
Sunan Bajagung Tuban. Nama beliau memang tidak semasyhur Sunan Bonang. Nama asli Sunan Bejagung adalah Sayyid Abdullah Asy’ari bin Sayyid Jamaluddin Kubro. Menurut keterangan dari Syekh Abu Al-Fadl (Mbah Ndol) Senori, beliau adalah adik Sayyid Maulana Ibrahim Asmoroqondi (ayah Sunan Ampel atau kakek Sunan Bonang). Sayyid Abdullah Asy’ari bermukim di Bejagung Tuban, setelah wafat di makamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding (2 Km kearah selatan kota Tuban) yang sekarang disebut Sunan Bejagung.
Sunan Bejagung ini akhirnya disebut juga dengan Sunan Bejagung Lor. Ada yang unik di area kompleks makam Sunan Bejagung Lor. Yaitu bangunan gapura yang kecil, rendah, dan sempit. Bangunan gapura-gapura tersebut tak lazim dengan bangunan gapura pada umummya. Biasanya bangunan gapura di tempat manapun terkenal dengan sebuah benteng pintu masuk yang megah, tinggi, kokoh, dan besar.
Di padepokan Sunan Bejagung Lor (sekarang menjadi kompleks pemakaman Sunan Bejagung Lor) tidak seperti itu. Bangunan gapura yang kecil, rendah, dan sempit mengisyaratkan kepada seluruh santrinya untuk senantiasa menunduk. Dalam artian untuk selalu menjaga kesopanan berperilaku, kesantunan dalam berbahasa, tawaduk, dan mawas diri. Apa yangdipasemonkan oleh Sunan Bejagung Lor dapat dibuktikan dengan gelagat seseorang dengan menunduk. Orang ketika menunduk, pasti saat berbicara, berperilaku lebih sopan dan santun, dibandingkan dengan orang yang berbicara membusungkan dada dan mengadah ke atas. Itulah salah satu ajaran Sunan Bejagung Lor Yang terkenal dengan kelembutan dan kebersahajaan.
Di sebelah Selatan makam Sunan Bejagung Lor juga terdapat sebuah situs yang dikeramatkan. Tidak kalah penting dan estetis dengan situs-situs lainnya. Situs yang berada di sebelah selatan makam Sunan Bejagung Lor tersebut berupa sumur Wali yang usianya ribuan tahun. Kedalamannya mencapai 40 meter. Sumur tersebut dibuat Sunan Bejagung Lor, karena melihat tanah perdikan yang diamanahkan oleh Adipati Tuban kepada Sunan Bejagung Lor, tanahnya kering kerontang, terjadi kekeringan, dan warga kesulitan pengadaan air. Maka muncul inisiatif sang wali untuk membuat sebuah sumur di tanah tandus.
Dengan memohon ridho Allah SWT, akhirnya sang wali mendapatkan petunjuk untuk membuat sumur di sebelah selatan padepokannya. Pembuat sumur tersebut tidak lain adalah santrinya sendiri yang bernama Mbah Pamor. Beliau merupakan salah satu santri Sunan Bejagung Lor yang paling setia kepada sang wali Allah Sunan Bejagung Lor. Selain kesetiaanya, beliau juga taat beribadah kepada Allah SWT.
Dengan izin Allah, sumur yang dibuat oleh Sunan Bejagung Lor tidak pernah kering walaupun terjadi kekeringan di musim kemarau panjang. Selain tidak pernah kekeringan dan digunakan untuk kebutuhan sahari-hari oleh warga sekitar, air sumur tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kegunaan seperti menyembuhkan penyakit gatal-gatal, penyakit dalam yang tak terdeteksi oleh medis, pengasihan, dan keselamatan. Selain itu juga sebagai sarana untuk mewujudkan nadzar orang tua kepada anak. Apabila orang itu bernadzar, anak sembuh dari sakit, maka kewajiban orang tua adalah memandikan anak tersebut di sumur wali, guna memenuhi nadzarnya tersebut.
Untuk penyembuhan penyakit dalam, air sumur tersebut tidak usah dimasak atau dicampur dengan air lain. Air tersebut dapat dikonsumsi secara langsung, tetapi sebelum meminum air tersebut disunahkan membaca kalimat syahadat dan salawat nabi sebanyak tiga kali. Jika air diminum di tempat tersebut, maka ada juru bantu (Mrebot) yang menjelaskan prosedur yang harus dilakukan para peziarah dalam mengunjungi sumur Wali tersebut.
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh para peziarah ketika berkunjung ke sumur wali tersebut.
Pertama, harus membeli bunga terlebih dulu. Bunga yang dibeli, kemudian diserahkan kepada panitia penyelenggara pengambilan air sumur yang ditugaskan oleh juru kunci makam.
Kedua, memberikan infaq seikhlasnya, bersamaan dengan pengambilan air tersebut.
Ketiga, air yang telah diambil, dicampur dengan bunga, sebelum air tersebut dimanfaatkan oleh para peziarah. Pencampuran dilakukan oleh panitia (Mrebot). Kalau untuk perantara menyembuhkan penyakit dalam, air tersebut diminum dan diusapkan pada bagian yang sakit. Sambil membaca kalimat Syahadat dan Salawat Nabi tiga kali.
Pengambilan air yang dilakukan oleh paraMrebot tergolong cukup unik. Karena pengambilannya menggunakan pemintal gulungan tali, penumpu, dan poros. Diputar seperti halnya pemintal benang yang digunakan pengrajin batik Gedog, yang ada di kecamatan Kerek. Pengambilan dilakukan oleh para Mrebot dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Hal itu terbukti, bahwa orang yang menjadi Mrebot rata-rata sudah berusia lanjut.
Mengunjungi sumur wali tersebut juga menentukan dan memilih hari yang dianggap paling baik. Menurut kepercayaan pengunjung dan masyarakat sekitar, hari Kamis Pon Malam Jumat Wage merupakan hari yang paling istimewa untuk mengunjungi sumur Wali tersebut. Pemilihan hari Jumat Wage dilandasi dari sebuah peristiwa di masa lalu. Ketika sang sunan menjadi Modin. Kebiasaan-kebiasaan sang sunan mengadakan pertemuan-pertemuan penting dengan para pejabat kerajaan atau ketika sedang mengadakan pengajian di Padepokan pada malam Jumat Wage, secara rutin.
Dengan dasar kebiasaan ini, para peziarah sampai sekarang mempercayai bahwa hari Kamis Pon malam Jumat Wage merupakan hari istimewa untuk mengunjungi Padepokan atau Kasunanan Bejagung (sekarang menjadi kompleks pemakaman Sunan Bejagung Lor).
Hal itu juga melandasi pemikiran para masyarakat setempat dan para peziarah untuk berziarah ke makam Sunan Bejagung Lor. Biasanya hari Kamis Pon malam Jumat Wage, para peziarah berjubel di makam Sunan Bejagung Lor. Bahkan ada yang menginap di makam tersebut sambil berdoa kepada Allah SWT. Dan melalui karomah Sunan Bejagung Lor atau Kidul, berharap hajat yang dimiliki para peziarah dapat terkabul, dijauhkan dari mara bahaya.
Kepercayaan yang menganggap hari Kamis Pon malam Jumat Wage adalah hari paling istimewa, masih ada dan melandasi pemikiran masyarakat dalam mengunjungi makam Sunan Bejagung Lor dan makam Sunan Bejagung Kidul. (Mukhlis/dari berbagai sumber).
_____________
Semoga artikel Sumur Keramat Sunan Bejagung Tuban ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak juga artikel selain Sumur Keramat Sunan Bejagung Tuban di sini
simak juga video terkait di sini