Sowan Mbah Dhol, Santri Sarang yang Sangat Wira’i

Senin, 5 Agustus 2019. Malam itu dengan azam yang kuat saya menuruti kehendak hati untuk sowan kepada kiai karismatik kelahiran 1930. Beliulah Mbah Dhol, kiai yang sangat wirai dalam segala hal (dari Pamotan Rembang).

Bagaimana tidak beliau adalah orang yang alim al-allamah di Daerah itu, beliau sangat istiqomah dalam menggeluti ilmu dan menyebarkan ilmu, bahkan dirinya diwakafkan hanya untuk umat. Beliau menceritakan saat waktu mondok di sarang, di pondoknya kakeknya Kiai Maimun Zubair yaitu Kiai Ahmad Syuaib, ketika mondok banyak tirakat yang beliau lakukan semisal mengahafal AlQur’an ketika ” Mluku”(membajak sawah). Dan yang terpenting adalah jiwa ikhlas beliau ketika berkhidmah. Beliau menceritakan sanad kitab Ihya ulumudin yang beliau ampu, beliau dulu mengambil sanad itu mengaji dengan KH. abu fadhol senori Tuban.

Setelah hampir sepuluh menit lamanya, saya minta izin pamit kepada Mbah Ndol, namun Mbah Ndol belum mengizinkan, beliau masih melanjutkan ceritanya.

Bacaan Lainnya

”kamu datang kesini dan duduk bersamaku, kamu sudah seperti orang yang ziarah kepada kanjeng nabi. Seperti apa yang tercantum dalam hadits ;

وقال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ زَارَ عَالِمًا فَكَأَنَمَّا زَارَنِي، وَمَنْ صَافَحَ عَالِمًا فَكَأَنَّما صَافَحَنِي، وَمَنْ جَالَسَ عَالِمًا فَكَأَنَّما جَالَسَنِي في الدُّنْيَا، وَمَنْ جَالَسَنِي في الدُّنْيَا أَجْلَسْتُهُ مَعِيْ يَوْمَ القِيَامَةِ

Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa mengunjungi orang alim maka ia seperti mengunjungi aku, barangsiapa berjabat tangan kepada orang alim ia seperti berjabat tangan denganku, barangsiapa duduk bersama orang alim maka ia seperti duduk denganku didunia, dan barangsiapa yang duduk bersamaku didunia maka aku mendudukkanya pada hari kiamat bersamaku.”

Kemudian, mbah Ndol juga menceritakan tentang kemulian ahli ilmu disisi Allah swt, dan haram bagi mereka yang mempunyai ilmu namun menyimpannya rapat-rapat. Saya ( mbah Ndol) jelek-jelek begini saya insyaallah Kalau AlQur’an sudah Ngelambe beserta tafsir jalalain-Nya, apalagi ihya ulumuddin.

– (Ngelambe adalah istilah orang yang sudah Malakah dalam menghafal) –

Alhamdulillah saya bisa di anugerahi Gusti Allah umur yang panjang yang saya gunakan semenjak kurang lebih tahun1980 untuk mengajar sampai sekarang ini. Sambil menghela nafas panjang diselai bacaan lafadz Jalalah ” Allah…….. ”, Mbah Ndol ngendikan ;

” Tirulah saya ”.

Kemudian saya memberanikan diri untuk pamitan dan meminta shawab berkah do’a beliau untuk saya dan juga kawan-kawan saya yang mondok di pesantren Kiai Ahmad Mustofa Bisri, dan alhamdulillah beliau sebelum berdoa langsung mengatakan ” insyaallah, kamu orang yang beruntung karena masih mau ziarah ke Mbah Ndol, nanti kelak kita akan berkumpul bersama-sama. ” Amiiin.

Dan Alhamdulillah saya sangat bersyukur hidup di zaman selfi ini, bisa dengan mudah berfoto dengan beliau dan menuliskan untaian- untaian kalimah hikmah beliau.

Rembang, 14|08 |2019

Penulis: KohOca, Rembang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *