Wahai Guru, keikhlasanmu, pengorbananmu & kesungguhanmu dlm berdakwah benar-benar menginspirasi kami. Tak kenal lelah pagi, siang, sore, sampai larut malam hari-hari mu diisi hanya dengan dakwah tak pernah berhenti.
Usiamu yang tak lagi muda, fisikmu yang tak lagi bugar, tak pernah menyurutkan langkahmu dalam melayani ummat ini. Bahkan di tengah-tengah kesibukan & ribuan ummat yang tiap detik selalu menyelubungimu bak laron yang tertarik dengan pelita berseri.
Senyummu tak pernah lepas dari wajahmu yg lelah, walau mereka terus datang mengadukan semua masalah diri. Padahal mereka bukan anakmu & bukan pula kerabatmu, tapi engkau mengayomi mereka sama, bahkan lebih dari anak2 & keluargamu sendiri.
Kami yang lebih muda inipun lelah & terseok-seok, tak sanggup mengejar kesigapan & ketangguhanmu, dalam menyampaikan ajaran sang penghulu para Nabi. Tak terasa dua minggu telah berlalu deng cepat, tibalah saatnya tuk kita berpisah, walau hati & raga ini masih memendam rindu & cinta tak terperi.
Slamat jalan Duhai Guru, wahai Murabbi Qulubina, semoga kelembutan, semangat & pengorbananmu menjadi ilham bagi kami semua di sini.
Engkau mengajarkan kami tentang arti dari keikhlasan hakiki, perjuangan tanpa akhir & cinta yang tak bertepi.
Maafkan diri ini wahai Guru, yang tak sempat mengantar kepulanganmu dari negeri kami, karena kami juga masih melaksanakan tugas darimu di negeri beton ini.
Yaa Allah panjangkan usia guru kami, cabut semua kesedihannya, lepaskan semua masalahnya, hingga hatinya dipenuhi kebahagiaan yang abadi.
ALLAHUMMA Aamiin YA RABB.
Penulis: Habib Nabiel Al Musawa