NU Lahir Berkah Habib Hasyim bin Yahya dan Syaikhona Kholil Bangkalan

syaikhona kholil habib lutfi

Siapakah Habib Hasyim bin Yahya itu ? Dan siapakah Syaikhona Kholil Bangkalan itu?

Ketika belajar di Makkah (waktu itu masih belum dikuasai wahabi), Mbah Hasyim Asy’ari berguru kepada ulama-ulama besar aswaja yang jelas sanad keilmuannya bersambung hingga ke Nabi Muhammad SAW. Diantara para gurunya di Makkah ialah: Syech Nawawi al Bantani, Syech Mahfudz bin Abdullah at-Termasi, Syech Ahmad Khotib Minangkabauwi, Sayyid Abbas Al Maliki, Sayyid Alawi bin Assegaf, Sayyid Husain bin Muhammad al Habsyi (tokoh mazhab syafi’iyyah).

Ketika Makkah dikudeta oleh kelompok wahabi dengan dalih memurnikan Islam dari ajaran bid’ah, tak sedikit ulama-ulama aswaja di sana dibunuh oleh kelompok itu. Banyak diantara mereka menghindar dari kejaran kelompok wahabi Arab dan pergi ke negara-negara lain seperti Suriah, Turki, Irak, Mesir, Yaman, India, Afganistan dll.

Akhirnya para guru yang ada di Makkah memerintahkan Mbah Hasyim Asy’ari pulang ke Indonesia dan menyegerakan mendirikan wadah organisasi Islam yang beraliran ahlusunah wal jama’ah an Nahdliyyah (NU), sebab di tanah suci Makkah dan Arab sudah tidak ada toleransi lagi setelah direbut kaum wahabi. Mazhab Wahabi menjadi mazhab tunggal , sehingga umat Islam disana tidak memiliki ruang gerak dalam kebebasan bermazhab.

Mbah Hasyim Asy’ari mendapat nasehat dari para gurunya, bahwa ketika kelak kau mendirikan NU mintalah do’a restu kepada 2 orang Auliyya’ kekasih Allah SWT ini, yakni 1) Habib Hasyim bin Umar bin Thoha bin Hasan bin Yahya, Pekalongan, 2) Syaichona Kholil bin Latif bin Hamim bin Abdul Karim bin Mukarom, Bangkalan Madura.

Berkat restu dari Habib Hasyim bin Yahya dan Syaichona Kholil Bangkalan inilah KH. Hasyim Asy’ari mendeklarasikan berdirinya Nahdlatul Ulama pada tanggal 16 Rojab 1344 Hijriyah atau 31 Januari 1926.

Kejadian ini ditandai dengan penyerahan tongkat sebagai simbol untuk mendirikan Nahdlatul Ulama dari Syaichona Kholil kepada KH. Hasyim Asy’ari melalui salah satu muridnya yaitu KHR. As’ad Syamsul Arifin.

Habib Hasyim adalah Dzuriyyah Rosul, beliau adalah ayahanda dari Habib Ali Pekalongan, dan Kakek dari Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Beliau juga Mursyid Thoriqoh Qodliriyyah an Naqsabandiyyah. Diantara muridnya merupakan Sultan2 Yogyakarta, yaitu Bendoro Raden Mas Sujadi/Sultan Hamengkubuwono VIII (8) dan putranya Bendoro Raden Mas Dorojatun/Sultan Hamengkubuwono IX (9).

Sedangkan Syaichona Kholil Bangkalan adalah ulama/auliyya’ besar dari Madura, yang kelak hampir semua murid-muridnya dikemudian hari juga menjadi ulama besar, diantaranya, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbulloh, KH. Bisri Syansuri, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), KHR. As’ad Syamsul Arifin, KH. Abdul Karim (pendiri Lirboyo), KH. Romli Thamim (Darul Ulum), Syech Ikhsan al Jampesi, dsb.

(red/udin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *