Mbah Moen: Banyak Orang Alim, Tapi Malah Tidak Bisa Berbahasa Arab

Saat menunaikan ibadah Haji di Makkah, KH. Muhammad Faqih (Pesantren Langitan) beserta keluarga, juga Agus Muhammad Ahmad Alawi beserta istri berkesempatan untuk sowan kepada almarhum KH. Maimoen Zubair sebelum beliau wafat.

Saat sowan, beliau banyak berpesan terutama tentang umat Islam dan NU. Berikut beberapa dawuh beliau yang telah dirangkum oleh Agus Mahfudz Muhammad.

– Tahun 1440H. ini akan terjadi banyak perubahan, seperti tahun 40H sebelumnya. Contoh masa Khulafaur Rosyidin, diganti oleh Muawiyyah, pada tahun 40H. Ada berubahan besar-besaran, karena masa khulafa itu lebih bagus daripada masa khalifah. Disebutkan bahwa, “Nabi Muhammad itu kota nya ilmu, dan Sayyidina Ali adalah pintunya”. Sedang, khalifah terakhir adalah Ali.

Bacaan Lainnya

– “Saya ingin menyaksikan sendiri perubahan pada tahun 1440”.

– Sebenarnya orang yang menghilangkan ulama itu ya NU itu sendiri. Dibuktikan dengan banyaknya pendidikan maarif, bukannya ngaji. Karena sebenarnya ngaji itu kan tradisi ulama. Sekarang banyak pondok yang membuat sistem formal, ujian paketan, dll. Sebab, jika tidak demikian maka pondok akan sepi orang. Dan itu terjadi pada tahun ini, tahun 1440 H.

– Banyak alim ulama, itu malah tidak bisa berbahasa arab. Tapi kalau ditanya itu paham. Malah ada yang mengarang banyak kitab; contoh Syekh Mahfudz Termas, Mbah Sholeh Langitan. Bisa disimpulkan, Arab itu bukan patokan tempat belajar. Beda antara suka Arab dan suka Islam. Arab itu budayanya, kalau Islam itu agamanya. Dan jangan terlalu fanatik sama arab.

– Malah orang arab sekarang banyak yang berbahasa arab tapi tidak fushohhah. Disuruh baca quran ada yang tidak bisa.

– Orang arab itu ummi, tak mengerti huruf. Maksudnya kata perkata dalam Alquran itu tidak dipahaminya dengan baik. Hanya Qiroatan & Sam’an. Seharusnya menjadi Imaman & Dalilan. Jika demikian maka tidak ada kata ummi.

– Zaman nabi dulu, orang Arab beromba lomba untuk fushohhah.

– Sebenarnya banyak orang yang berpengaruh terhadap perkembangan Islam meskipun bukan orang Arab. Seperti madzhab-madzhab; Hanafi, Maliki, Syafii, Hanbali. Adapun mereka itu bukan orang arab, dan hidup di zaman Muawiyyah. Ahli hadist, yakni Imam Bukhori dan Muslim, itu orang ajam, bukan orang arab. .

– Mbah Moen ngendikan, beliau dulu lahir 1928, dan NU itu 1926. Beliau berbeda prinsip masalah NU dengan yang lain, contoh beliau PPP, tidak PKB. Sebab, beliau merasa kalau orang NU tidak mesti harus ikut PKB, yang penting harus jiwa NU. Sehingga banyak orang juga yang membenci beliau. Tapi beliau tetap dengan prinsipnya, membela/menegakkan kebenaran.

Mekkah, Pukul 23.31. Sabtu, 2 DzulHijjah 1440 H.

Penulis: Gus Mahfudz Muhammad, Pesantren Langitan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *