Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
PATI-Di dunia ini ada dua alam, ruhani dan jasmani, atau dengan bahasa lain, inderawi dan rasional, atau alam mulki was syahadah (alam empiris) dan alam ghaib dan malakut (suprarasional atau spiritual) atau tinggi dan rendah. Kebanyakan manusia menghabiskan waktunya untuk memenuhi kebutuhan jasmani, inderawi, dan empiris, yang statusnya rendah
Demikian ditegaskan KH Abdullah Umar Fayumi, Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum Kajen Pati dalam pengajian selapanan Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Kajen di Ketanen Trangkil Pati (18/02). Dalam ngaji ini, Gus Umar – panggilan akrabnya- membaca kitab Misykatul Anwar karya Imam Ghazali.
Gus Umar menyampaikan bahwa belum banyak yang meningkatkan kualitas diri menuju alam ruhani, spiritual. Ke depan, keseimbangan dua alam ini menjadi keniscayaan sebagai bekal menghadapi kehidupan dunia dan akhirat sekaligus.
“Supaya manusia mencapai derajat tinggi, maka penjelajahan dunia spiritual melalui beberapa maqam harus dilakukan untuk mendapatkan hati yang jernih, terang benderang, dekat dengan Allah, dan selalu berada di jalan yang lurus,” tambah Gus Umar
Gus Umar menjelaskan bahwa hati yang mendapat cahaya Allah selalu jernih, bersih, dan terang benderang. Orang yang mendapat kenikmatan spiritual ini selalu membersihkan hatinya dari segala kotoran, tidak terlalu terikat kepada dunia, menjaga pelita hatinya agar tidak terkotori sifat-sifat tercela, seperti riya’, ujub, sombong, sum’ah, iri hati, dan sejenisnya.
“Ia selalu memasok gizi hati dengan ilmu yang membersihkan jiwa, amal yang mendekatkan diri kepada Allah, dan laku spiritual yang menjadikan cahaya Allah masuk ke dalam hatinya,” lanjut Gus Umar yang juga alumnus Pesantren Sarang Rembang.
“Kalau manusia menjalani laku spiritual yang demikian, maka eksistensinya menjadi cahaya yang menerangi diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa ini secara keseluruhan dalam rangka membumikan ajaran Allah di muka bumi,” tegas Gus Umar yang pernah belajar di Mekah. Berita Islam terkini. (Jm/ichin).