Kisah Santri Baru Krapyak Minta Bantuan Kiai Zainal Bawa Kantong Beras

Kisah Santri Baru Krapyak Minta Bantuan Kiai Zainal Bawa Kantong Beras

Kisah Santri Baru Krapyak Minta Bantuan Kiai Zainal Bawa Kantong Beras.

Bismillahirrahmanirrahim. Beliau putra Mbah KH. R. Munawwir, pendiri Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Nama panggilannya sejak kecil Zainal. Meskipun – kata Mbah Ali Maksum – Zainal kalau ditulis Arab jadi lucu – زينال. Padahal terus ndak punya arti, atau jadi lain artinya. Kiai kita Zainal yang satu ini berperawakan kurus, ceking. Andai disandingkan sama Kiai Sahal Mahfudz serupa, sulit dibedakan. Keduanya telah tiada – mendahului kita, al-fatihah…

Bacaan Lainnya

Bagi yang belum kenal, tentu disangkanya santri, atau orang biasa main-main ke pondok. Pernah lho, waktu mudanya, ya kira-kira tahun 60-an lah, sore-sore beliau pas di depan pondok. Lalu ada anak santri baru datang. Santri dulu kalau mau mondok kan bawa beras, disamping pakaian secukupnya. Tanpa rikuh-rikuh (malu-malu_red) santri baru yang datang turun dari becak bilang kepada orang berdiri di dekatnya : “tolong mas bawakan kantong saya yang satu ini…” Orang yang di dekatnya pun merespon, “Yuk, bawa ke kantor Pondok ya?” “Ya…ya…,” jawab santri baru sambil bayari becak.

Sampai di kantor kantong gandum berisi beras 20 kg diletakkan, orang itu lalu pamit. Calon santri itu pun menyampaikan “terimakasih”. Kira-kira berjalan 3 hari, si santri pun sudah mulai beraktifitas, ia habis maghrib mengaji. Di tengah-tengah mengaji, matanya melotot, tanpa kedip memandang tajam guru yang sedang membacakan kitab, sambil angan-angannya melayang 3 hari kemarin.

Dalam benaknya timbul perasaan ndak enak, “apakah orang itu yang kemarin, yang saya mintai tolong? Betulkah kiai itu yang mengusung kantong berasku?” Muncul perasaan ndak enak, galau, resah. Malam pun tak bisa tidur, lalu paginya diputuskan sowan, minta maaf, dan pamit pulang.

Berikutnya, berselang beberapa hari, ganti Kiai Zainal yang tanya, “Kemana si fulan?” Jawab kawan-kawannya, “Sudah pulang, Pak.” Kiai pun faham dan senyum. Allahu yarham,

Demikian Kisah Santri Baru Krapyak Minta Bantuan Kiai Zainal Bawa Kantong Beras, semoga manfaat.

Yogyakarta, 13 Maret 2015.

Penulis: KH Munawir AF, Krapyak.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *