Kisah Putra Abah Anom Bertemu Nabi dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Kisah Putra Abah Anom Bertemu Nabi dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Kisah Putra Abah Anom Bertemu Nabi dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Ada di antara kisah manqabah Tuan Syekh Abdul Qadir al-Jailani memberikan “khirqah” kemuliaan berupa mahkota (kopiah) merah dan sorban hijau kepada Syekh Ahmad Kanji. Insya Allah, setiap bulan Jumadil Ula manqabah tersebut selalu dibacakan saat Manaqib TQN Suryalaya Tasikmalaya.

Kisah karamah yang terkesan seperti mitos ini ternyata memiliki padanan kisahnya pada tokoh yang kita kenal. Agar menjadi bukti penguat bahwa kisah karamah para awliya Allah adalah benar. Kisah manqabah ini dialami langsung oleh putra pertama Pangersa Abah Anom, yakni KH Dudun Nursaiduddin Ar (Pangersa Haji Dudun).

Suatu saat, di masa mudanya Pangersa Haji Dudun pernah melakukan perjalanan riyadhah di dalam hutan. Karena merasa lelah beliau lalu beristirahat dan tertidur di suatu tempat di hutan itu. Di dalam tidurnya beliau dikunjungi oleh dua sosok agung; Baginda Nabi Muhammad saw dan Tuan Syekh Abdul Qadir al-Jailani Qs.

Kisah Putra Abah Anom Bertemu Nabi dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Baginda Nabi saw lalu memakaikan sorban hijau kepadanya, kemudian Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani juga memakaikan mahkota (kopiah) merah kepadanya. Setelah itu, Pangersa Haji Dudun terbangun dari tidurnya. Namun ternyata mahkota (kopiah) merah dan sorban hijau tersebut secara nyata telah terpakai pada dirinya. Subhanallah.

Lalu mahkota (kopiah) merah dan sorban hijau tersebut disimpan dan dibawa pulang ke Ponpes Suryalaya Tasikmalaya tanpa memberitahu kepada siapa pun. Ketika Pangersa Haji Dudun sedang “ngaras” menghadap Pangersa Abah, tiba-tiba beliau bersabda, “Mana mahkota merah dan sorban hijaunya?”

Astaghfirullah! betapa terkejutnya Pangersa Haji Dudun karena rahasianya diketahui oleh Pangersa Abah. Maka dengan perasaan malu ia mengambil mahkota merah dan sorban hijau tersebut serta menyerahkannya kepada Pangersa Abah. Kemudian mahkota merah dan sorban hijau tersebut disimpan oleh Pangersa Abah.

(Mungkin untuk menjaga ketawadhuan dan keikhlasan Pangersa Haji Dudun). Wallahu ‘alam.

Demikian kisah putra Abah Anom bertemu Nabi dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, semoga bermanfaat.

Penulis: Muhammad Yasin, santri Ponpes Suryalaya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *