Kisah Paceklik Pangan yang Dialami Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Rahasia Ilmu Laduni Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Kisah Paceklik Pangan yang Dialami Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah sosok ulama’ besar yang dikenal penjuru dunia. Namanya sangat masyhur, karena ketokohan dan jasa besarnya dalam keilmuan Islam. Karya-karya dibaca hampir di seluruh dunia, apalagi laku sufinya yang menjadi rujukan semua kalangan tasawuf di dunia. Nama harumnya melekat kuat, apalagi di kalangan ulama’ Nusantara.

Di balik kebesaran itu, sosok Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ternyata masa sulit, yakni masa paceklik pangan. Sosok ulama’ penganut Mazhab Syafi’yyah dan kemudian Hanbaliyah ini sampai pernah makan sisa-sisa makanan di tempat sampah.

Saat itu, dalam keadaan yang sangat lapar Syekh Abdul Qadir Al-Jailani keluar untuk mencari makanan. Namun setiap sampai ke tempat sampah, selalu ada orang lain yang mendahuluinya. Jika Syekh Abdul Qadir Al-Jailani melihat orang-orang fakir berebut di tempat sampah, maka beliau memilih meninggalkan tempat itu. Dan hal itu terus berlaku saat menemui tempat pembuangan, dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani akhirnya tidak memperoleh makanan apapun.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani akhirnya berjalan hingga sampai di Masjid Yasin di Baghdad, karena sudah tidak mempu lagi melanjutkan perjalanan karena saking laparnya. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memilih duduk di dekat masjid tersebut. Di saat itulah, datang seorang pemuda ke masjid dengan membawa roti. Pemuda itu duduk dan mulai makan. Karena rasa lapar yang menusuk, setiap pemuda itu mengambil suapan maka Syekh Abdul Qodir Jaelani ingin membuka mulut, meski beliau terus berusaha menahannya.

Akhirnya pemuda itu pun menoleh ke arah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani seraya mengatakan,”Bismillah ya Syech”, dengan maksud ingin memberi suapan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.Beliau  menolak, namun pemuda itu terus-menerus memaksa, hingga akhirnya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani memakan sedikit dari apa yang diberikan.

Setelah itu si pemuda pun bertanya, ”Siapa engkau, apa pekerjaanmu, dari mana engkau?”

Syekh Abdul Qodir Al-Jailani pun menjawab, ”Saya pencari ilmu dari negeri Jilan”.

”Saya juga dari Jilan. Apakah engkau mengenal seorang pemuda dari Jilan yang namanya Abdul Qadir cucu dari Abu Abdullah As-Shuma’i yang ahli zuhud?” pemuda menimpali lagi.

”Itu adalah saya” kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Mendengar jawaban itu si pemuda pun terperangah,

”Demi Allah saya sampai di Bagdad dengan sisa-sisa uang yang saya memiliki dan saya telah mencari-cari dimana keberadaanmu namun tidak ada seorang pun yang bisa memberikan petunjuk. Sampai akhirnya uang saya habis hingga 3 hari saya tidak makan. Dengan terpaksa saya menggunakan uang yang dititipkan untukmu untuk membeli roti ini. Makanlah sesungguhnya ia milikmu.”

Syekh Abdul Qadir Jailani pun bertanya, apa yang sebenarnya terjadi. Pemuda itu pun menjelaskan bahwa ibu Syekh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani telah menitipkan kepadanya 9 dinar untuk disampaikan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Dan uang itu pun sudah berkurang untuk dibelikan roti. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pun merelakannya dan memberikan kepada pemuda itu sisa roti serta sebagian dinar. (Ada dalam Kitab Dzail Thabaqat Al Hanabilah, 1/298)

Meski menolak untuk meminta-minta, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tetap memperoleh rezeki bahkan di saat yang sama beliau malah memberikan sedekah kepada orang lain. (Abu Umar)

 

______________________

Semoga artikel Kisah Paceklik Pangan yang Dialami Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artiket terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *