Kisah Muda KH Zainal Abidin Munawwir Krapyak

kh zainal abidin munawwir

Oleh: KH Munawir AF, Mustasyar PWNU DIY

Gus Zainal, nama panggilan sehari-hari Kyai Zainal waktu kecil/muda. Kelihatannya oleh Pak Ali (Kyai Ali Maksum) mendapat perhatian khusus. Pertimbangannya,  karena adik sendiri, prospek masa depan, dan usia belia.
Bersama adiknya – A.Warson, disuruh tinggal di komplek G. Komplek G itu rumah tua persis di depan Pak Ali, tinggal bersama keluarganya. Dulu, Pak Ali tinggal yang sekarang ditempati Bu Zainal. Komplek G sudah tiada, bersamaan perkembangan pesantren, di tahun 1970-an. Yang saat itu digusur bersama kantor pesantren yang berada persis di sebalah baratnya. O… kalo bicara bangunan tempo dulu – tinggalan mbah Munawwir jangan/tidak seperti sekarang – tembok/beton, listrik, TV, parabola…

Bacaan Lainnya

Masih serba sederhana sekali. Di sana-sini gubuk bambu, beratapkn genting, berdinding gedheg… di tahun 1960an – satu-satunya bangunan modern. Yang di depan pesantren itu – gedung E & F. Itupun sekarang sudah mengalami renovasi. Juga belum ada pompa air, masih tenaga manusia. Kulah (kamar mandi) masjid yang begitu besar dulu yang mengisi namanya Pak Nur – buta mata, santri Mbah Munawwir, badannya sterk, seperti Samson. Kalau makan 1 ketel berisi beras 1 setengah kilo – habis dah… (Gak percaya sudah…).

Di komplek G, saya dan beberapa santri 30-an, dan sebagian besar guru/asatidz, terus masih dua kamar/gotakan di sebelah utara – persis depan ndalem PakAli – kamar Gus Zainal satu, dan Gus Warson satu. Ya di kamar itu siang dan malam dua Gus itu berada…
Pagi, siang, malam disibukkan mengajar, mutolaah kitab-kitab. Setiap habis subuh, atau malam sering saya dengar Gus Zainal nderes Al-Qur’an.

Dulu di PP Krapyak namanya. Belum ada Yayasan Ali Maksum, belum juga Al-Munawwir. Haul, juga masih satu, untuk ngekholi semua semua Kyai/ulama’ almarhumin walmarhumat… Allahu yarham, 14-03-2015

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *