Kisah Menjelang Akhir Ramadan, Rasulullah Bersedih.
KH Damanhuri, Katib Syuriah PCNU Bantul,
Hadits diriwayatkan dari Ummu Mukminin Aisyah ra , Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda:
“Adalah Rasululluh s.a.w. apabila masuk (tanggal) sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Baginda s.a.w. BERSEDIH dan bersiap-siap menghidupkan (beramal) pada malam hari. (Riwayat Muttfaq Alaihi)
Hadits Rasulullah Saw yang dituturkan Ibn Mas’ud ra:
“Sekiranya umatku mengetahui kebajikan-kebajikan yang dikandung bulan Ramadhan, niscaya umatku mengharapkan Ramadhan terus ada “sepanjang tahun ”
(HR. Abu Ya’la, ath-Thabrani, dan ad-Dailami)
Ya Rabb.. Wahai Dzat yang Maha Menyayangi ..
Wahai Dzat yang Maha Pengampun dan Pengasih ..,
Sesungguhnya Engkau mencintai ampunan, maka ampunilah Kami Yaa Kariim ..
Yaa Allah, Sesungguhnya kami memohon ridha-Mu , Cinta Mu dan surga Mu ..
Teguhkanlah keimanan kami .. Istiqomahkan kami ..
setiap masa dalam penjagaan MU ..
Wahai Rabb Pemilik segala Karunia ..
Maha Tinggi Engkau .. dan ditangan Mu lah Kebesaran dan Kemuliaan.
Semoga Bermanfaat
Amiinn Yaa Robbal ‘Alamin.
والله المستعان وعليه التكلان
Pesantren Nidaul Ummah Bantul
13-06-2018
______________________
Semoga artikel Kisah Menjelang Akhir Ramadan, Rasulullah Bersedih ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
simak video terkait di sini
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Kisah Abu Bakar Dihina Orang Badui
Pada suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke rumah sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq, Ketika sedang ngobrol dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar Ash shiddiq dan langsung mencela Abu Bakar. Makian kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar Ash Shiddiq sama sekali tidak menghiraukannya, terus beliau melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah SAW. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.
Kemudian, orang Arab Badui tersebut kembali memaki Abu Bakar, kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar masih tetap membiarkan orang tersebut dan tidak sedikit pun membalas caciannya. Rasulullah pun kembali tersenyum.
Untuk ketiga kalinya, dia mencerca Abu Bakar dengan celaan yang lebih menyakitkan dari sebelumnya. Kali ini, selaku manusia biasa yang juga memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya, beliau membalas makian orang Arab Badui itu. Seketika Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Abu Bakar.
Melihat hal ini, Abu Bakar bingung dan dikejarlah Rasulullah, Kemudian Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah, janganlah biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!, ketika aku sedang dihina engkau malah tersenyum, ketika aku membalasnya mengapa engkau pergi meninggalkanku.”
Rasulullah menjawab: “Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan lalu mencelamu, kulihat engkau diam dan tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi fitnah, hinaan dan cacian, dan aku tersenyum karena ribuan para malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah untukmu. Begitu pun yang kedua kali, ketika orang tersebut mencelamu, dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga dia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu, dan ketika itu hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu dan aku tidak ingin berdekatan dengannya.”
Setelah itu menangislah Abu Bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang tersembunyi. yang mana kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu bersabarlah atas setiap musibah, celaan dan lain sebagainya.
Demikian Kisah Abu Bakar Dihina Orang Badui, semoga bermanfaat
14 juli 2020
Penulis: Ahmad Hasan Mashuri