Kisah Kecerdikan Kiai Menyadarkan Santri Ahli Hacker Mesin ATM

Kisah Kecerdikan Kiai Menyadarkan Santri Ahli Hacker Mesin ATM

Kisah Kecerdikan Kiai Menyadarkan Santri Ahli Hacker Mesin ATM.

Dikisahkan ada seorang Santri mondok di pesantren pedesaan. Santri ini tergolong dari kalangan kurang mampu. Anggap saja nama santri ini Salim, Kiai-nya Salam dan nama pondoknya Assalam, semua nama ini disamarkan. Salim ini selain mondok juga kuliah di kampus terkenal di Indonesia. Memang Salim ini terkenal pinter komputer, tetapi kuliahnya jurusan pendidikan.

Salim ini di pondok selain terkenal pinter, juga terkenal nyah-nyoh (dermawan). Kamar Salim di pondok terisi alat-alat elektronik serba cangih. Kebiasaan Salim di pondok adalah pesta makan-makan. Salim sering beli ikan banyak, lalu dibuat makan ramai-ramai sama teman pondok. Terkadang Salim juga beli kambing buat pesta makan-makan di pondok.

Dengan cara pesta-pesta makan seperti itu Pak Kiai Salam mulai curiga dengan glagat Salim. Kiai Salam tahu betul kalau Salim ini anak kurang mampu, tetapi kok sering menjadi donatur tetap pesta-pesta makan. Lalu Kiai Salam mengecek kamar Salim, Kiai Salam terkejut melihat alat-alat elektronik cangih yang ada di kamar Salim.

Dari sini Kiai Salam makin curiga dengan Salim. Kiai Salam mulai mencari tahu dari mana aliran uang Salim yang sering buat pesta itu. Kiai Salam merenung mencari-cari tahu soal Salim. Lalu Kiai Salam mulai bertanya pada Salim.

“Salim, apa kamu memiliki ilmu membuka ATM,” tanya Kiai Salam.

Dengan jujurnya Salim menjawab, “Punya Kiai”.

“Coba kalau memang bisa tunjukkan pada saya. Nanti saya sendiri yang bagian mengambil uang setelah terbuka,” rayu Kiai Salam kepada Salim.

Salim menjawab dengan kepatuhan, “Siap Kiai”.

Lalu Salim dan Kiai Salam pergi ke ATM terdekat dengan membawa leptop.

“Salim, ayoo buka ATM-nya,” perintah Kiai Salam.

“Siap Kiai”.

Sambil duduk di luar ATM, Salim mengotak-atik laptopnya untuk meng-hacker program ATM. Kiai Salam ini terus melihat ATM dari kedekatan. Kiai Salam ini pingin membuktikan penasarannya.

“Salim, ATM-nya sudah terbuka,” teriak Kiai.

Kiai Salam ini terkejut dan Kiai pun puas dengan jawaban atas penasarannya selama ini.

“Memang pinter kamu Salim, cangih otak mu,” Kiai Salam memuji Salim.

“Salim, apa ATM-nya bisa ditutup lagi?” tanya Kiai.

Salim pun menjawab, “Bisa Kiai”.

“Salim, tutup lagi saja ATM-nya, saya ngambil uangnya kapan-kapan saja,” perintah Kiai Salam.

Lalu ATM-nya ditutup oleh Salim dengan mengotak-atik laptopnya tadi. Keahlian Salim tentang dunia hacker dari belajar otodidaknya.  Setelah tertutup, Kiai ini memberi nasihat Salim si santri hacker pembobol ATM.

“Salim kalau mencuri uang di ATM itu dosanya ada 2; pertama, dosa hak adami dan yang kedua dosa hak Allah. Jika dosa hak adami kamu harus meminta maaf secara langsung kepada orang yang bersangkutan. Uang di ATM itu milik orang banyak. Apa kamu tahu itu milik siapa, Lim? Tentu kamu tidak tahu milik siapa saja, jadi kalau kamu mau minta maaf pasti repot kan, Lim! Kalau dosa hak Allah karena mencuri melanggar syariat Allah, minta maafnya tinggal sama Allah sudah pasti dan jelas,” nasihat Kiai Salam untuk Salim.

Nasehat kiai ini menggetarkan hatinya Salim. Hidupnya yang mulanya penuh kesombongan membobol ATM akhirnya disudahi. Salim akhirnya jadi santri yang ta’at sama kiai. Salim kini sudah berhenti dari hacker pembobol ATM.

“Pak Kiai tadi hanya menguji dan mencari kecurigaannya, kok aku tadi gak sadar ya..haha…haha…”.

Sambil senyum dan tawa, Salim merenung dan bahagia memutuskan dirinya sebagai pembobol ATM. (hadi/bangkitmedia.com)

Catatan: Cerita ini dikisahkan dari kisah nyata, hanya saja nama Kiai, nama Santri dan nama pondoknya di samarkan. Antara Kiai dan Santri ini memang terkenal cerdik.

____________________

Semoga artikel Kisah Kecerdikan Kiai Menyadarkan Santri Ahli Hacker Mesin ATM ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *