Kiai Zainal Abidin Munawwir dan Kisah Ma’had Aly.
Sekolah Tinggi Ma’had Aly adalah produk alumni Pesantren Al-Munawwir yang bermusyawarah pada tahun 1993. Pada saat itu, musyawarah memutuskan dan merekomendasikan agar di PP Al-Munawwir Krapyak didirikan Ma’had Aly, seperti di Pesantren Salafiyah Sukorejo Situbondo asuhan KH As’ad Syamsul Arifin.
Pada tahun itu pula, Kiai Zainal Abidin Munawwir memanggil alumni Yogyakarta untuk memprakarsai berdirinya Ma’had Aly yang dimaksud, yakni menyusun struktur organisasinya, kurikulumnya, dan sebagainya sebagaimana layaknya perguruan tinggi.
Saya teringat, saya dan Pak Kiai Hasbullah (alm), ditugasi untuk menyusun kurikulum. Sampai saat diskusi dengan Kiai Zainal Abidin Munawwir hampir 80 % konsep saya dan konsep Kiai Hasbullah dicoreti.
Sambil bergumam: apa ini, apa ini, yang berbau umum dicoreti semua.
Akhirnya jadilah seperti yang dikersakke (diinginkan), pelajaran agama semua. Sebab visi Ma’had Aly adalah mencetak santri al-mutafaqqih fid din (yang serius mengkaji agama). Kemudian santri-santri alumni yang dipandang cakap, cukup dan mau untuk mengajar dipanggili. Kriterianya kira-kira yang doktor dan atau kiai.
Sayang seribu sayang, Ma’had Aly yang sudah 22 tahun, kurang dapat berkembang sesuai harapan (yang ikut andil boleh kan ngoreksi). Salah satunya adalah publikasi, bahkan masih ada kesan tertutup? Padahal Ma’had Aly di masa mendatang – tenaga-tenaga ini akan sangat dibutuhkan.
Seiring dengan kemajuan zaman, bumi yang bertambah rusak dan orang alim agama langka.
Semoga di mada depan, Ma’had Aly menjadi perhatian alumni dan menjadi ikon Pondok. Amin.
Allahu yarham
Krapyak, 30 – 03 – 2015.
Penulis: KH Munawir AF, Mustasyar PWNU DIY.