KH Saiful Mujab, Singa Podium NU yang Selalu Taat Kiai- Innalillahi wainna ilaihi raji’un.. KH Saiful Mujab telah berpulang kepada Allah SWT pada Jum’at, 2 Pebruari 2018, jam 21.45 WIB. Beliau adalah sosok teladan bagi warga NU, jasa-jasanya sangat besar untuk keluarga besar NU DIY. Beliau mendampingi Kiai Ali Maksum dalam memimpin PWNU DIY. Kiai Ali sebagai Rais Syuriah, sedangkan Kiai Saiful Mujab sebagai Ketua Tanfidziyah. Sampai akhirnya Kiai Saiful Mujab menjadi salah satu Ketua PBNU sejak 1984. Kiai Saiful Mujab selalu patuh dan taat dengan Kiai Ali.
Kiai Saiful Mujab dikenal sebagai singa podium. Ini diakui semua orang. Kalau sudah naik podium, dalam berbagai ceramah, Kiai Saiful Mujab berpidato berapi-api dan membakar semangat warga NU. Bahkan Kiai Saiful Mujab dijuluki Gus Dur Yunior karena pemikiran-pemikirannya yang segaris lurus dengan visi Gus Dur. Dari forum ke forum, Kiai Saiful Mujab begitu menebar pesona hingga akhirnya Partai Golkar waktu itu yang dimotori oleh GBPH Joyokusumo sowan Kiai Ali di Pondok Krapyak. Padahal, Kiai Saiful Mujab sudah menjadi politisi PPP.
Mata batin kyai, karomah kyai yang menyertai sang singa podium tersebut mempesona, hingga tugas berat satu lagi dipikul, penugasan sebagai Ketua Golkar DIY. Keputusan tersebut tentu mengagetkan semua pihak. Bagaimana tidak, Kiai Saiful Mujab waktu itu dikenal sebagai politisi PPP, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP DIY, tiba-tiba dapat tugas menjadi Ketua PWNU DIY sekaligus Ketua Golkar DIY. Bagi masyarakat luas sepertinya ini keputusan tabu tapi bagi warga NU inilah siyasah politik tingkat tinggi, karena politik NU dengan slogan NU tidak kemana-mana tapi ada di mana-mana sangatlah mungkin mengambil keputusan tersebut.
Semua keputusan diambil dengan pasword ‘Nahdlatul Ulama’ berupa penugasan sehingga pemegang kendali sejatinya Nahdlatul Ulama. Siapapun wayangnya, apapun lakonnya, keputusan ada di meja NU. Kebijakan selalu ada di tangan kyai.
Sang singa podium pun memoles peregerakan NU DIY secara fenomenal sampai tersebut ide menerbitkan Majalah Bangkit dengan meminta peran seorang santri Krapyak yang presentasinya nomer wahid, beliau adalah KH Aly As’ad. Sampai sekarang, Majalah Bangkit terus berkiprah di tengah warga Nahdliyin Jogja dan dapat kita baca tiap bulannya.
Kecerdasan politik tingkat tinggi yang diperankan KH Saiful Mujab tak bisa dilepaskan dari peran seorang kiai besar bernama KH Ali Maksum. Berkat sentuhan tangan KH Ali Maksum, Nusantara begitu terperanjat dengan sosok Kiai Saiful Mujab. Sampai Gus Dur meminta Kiai Saiful Mujab untuk duduk di jajaran PBNU, sekaligus Kiai Saiful Mujab menjadi tokoh penting dalam menyukseskan Muktamar Krapyak 1989.
Kita kirimkan al-fatihah untuk para kiai kita, khususnya KH Ali Maksum dan KH Saiful Mujab. Al-fatihah.
Demikian KH Saiful Mujab, Singa Podium NU yang Selalu Taat Kiai, Semoga manfaat dan abrokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
kunjungi channel youtube kami di sini
Penulis: Muchammad Syaifudin Al Gozali, Ketua PW GP Ansor DIY
Editor: Anas Muslim