KH Hanif Muslih Mranggen: Momen Lebaran, Jangan Jadi Orang Bangkrut di Akhirat

KH Hanif Muslih Mranggen: Momen Lebaran, Jangan Jadi Orang Bangkrut di Akhirat

KH Hanif Muslih Mranggen: Momen Lebaran, Jangan Jadi Orang Bangkrut di Akhirat.

Jadi orang bangkrut. tentulah tidak enak dan nyaman, selalu gelisah, lunglai, kalau tidak sabar, bisa jadi bunuh diri, akibat fatalnya, mengapa?, karena sebelumnya ia menjadi orang kaya, tentulah semuanya serba keturutan, apa saja tinggal tombol remot, tinggal pencet dan tutul nomer HP., tak lama apa yang diinginkan segera terwujud, bak hidup di sorga, itulah gambaran suka ria, suka cita orang kaya, tetapi begitu ia jatuh bangkrut, semua berbalik arah, apa yang dimaui, menjadi mimpi, apa yang diingini, hanya sebuah eroni.

Itu baru gambaran bangkrut dunia, bagaimana dengan bangkrut akhirat?, emangnya ada toh bangkrut akhirat? Seperti apa gambarannya?

Ada besok di akhirat orang yang bangkrut, krut, krut, jatuh tertimpa tangga???, bukan tangga beneran, tapi dosa, ya dosa orang lain, yang ditimpakan kepadanya.

Sebagaimana di dunia kita tidak boleh membanggakan dengan kekayaan sekecil apapun, begitu juga di akhirat nanti seseorang tidak boleh membanggakan dengan amal perbuatannya sebesar apapun, sebanyak dan segede apapun, jangan lihat shalatnya sudah menumpuk selangit, zakatnya sudah terpenuhi, sedekahnya sundul langit, puasanya seluas samudra, hajinya beberapa puluh kali.

Semua itu tidaklah cukup untuk melenggang sebagai sebuah tiket masuk sorga, karena itu baru separo harga tiket, separo harga lain adalah adakah kita juga mempunyai seabrek amal baik dengan sesama makhluq hidup, utamanya adalah hak Adamy, adakah kita punya haq-haq dengan anak Adam yang belum kita penuhi?

Kalau semua itu bersih, tidak ada noda dan dosa dengan sesama anak Adam, maka terbelilah separo harga tiket yang tersisa, dan sorga menunggunya dengan penuh kerinduan, akan tetapi jika sebaliknya dia masih punya hak Adam, bisa berupa hutang atau pernah menzalimi selama hidup bersama di dunia, dan belum pernah diselesaikannya dengan baik, jangan harap separo tiket itu bisa terbeli, bahkan separo tiket yang sudah di tangan, akan hancur sirna, tiada guna bahkan akan membahayakan yang dapat mengancam dirinya untuk masuk Neraka Jahannam, Wa-l Iyadhu Billah.

Mengapa, bisa demikian?, karena sebelum masuk sorga dia akan dicegat oleh gerombolan orang, bukan preman, bukan juga para Gang, mereka adalah orang baik yang akan menuntut hak mereka kepada Allah Sang Maha Adil, Bijaksana dan Sentosa, selama mereka dizalimi, disakiti dan dianiaya, di dunia dan belum terselesaikan di dunianya.

Sang pembawa tiket, separo yang akan membawaanya ke sorga, setelah dihadang dihadapan Tuhannya, tidak bisa mengelak dan menghindar, tidak bisa pula mencari sesuatu yang hisa untuk menyelsaikannya dengan baik, kecuali amalnya, karena dihari itu uangnya, anak-2nya dan semua keluarga yang di dunia super kaya, tidak ada gunanya, dia tidak bisa menemukan apa2 untuk menyelesaikan hak2 adaminya, kecuali amal baiknya itu, yang telah menjadi separo tiket.

Oleh Allah Azza wa Jalla, amal baiknya itu akhirnya diambil, untuk membayar hutangnya, untuk membayar kezalimannya, kejahatannya dan yang lain, ketika amal kebaikannya sudah habis, tiketnya sudah lebur, terkikis habis, sementara gerombolan yang disakitinya selama bermasyarakat di dunia masih banyak, akhirnya keburukan gerombolan itu ditimpakan kepadanya, karena untuk nyaur, membayar sudah habis, bis bis.

BANGKRUTLAH ia sejadi-jadinya tidak punya amal baik sama sekali, malah justru menanggung beban amal jelek, amal buruk orang lain, jadinya SUDAH JATUH TERTIMPA BALOK. inilah yang disebut dengan BANGKRUT AKHIRAT, lantas kemana tempat dia, tiket sorga telah digadaikannya, yang ada justru tiket ke neraka, kemana dia harus pergi?

lihat dan perhatikn seperti apa Nabi kita Muhammad SAW. mengingatkan kita via hadits riwayat Imam Muslih (2581), Ahmad (8016 & 8395) dan yang lainnya dari Abu Hurairah RA.

Nabi bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku kelak pada hari kiamat, adalah yang datang pada hari itu dengan membawa (amal) shalat, puasa, zakat, (akan tetapi di dunianya) dia telah memaki orang lain, menuduh zina orang lain, memakan harta orang, melukai darah orang dan memukulnya, maka orang-orang yang dia zalimi, diberikan untuk mereka kebaikan2nya, sampai akhirnya habis kebaikannya, sementara yang dizalimi masih ada dan amal baiknya sudah habis, ditimpakanlah kejelekan dan keburukan mereka kepadanya, yang tersisa kemudian adalah dia mempunyai beban kejelekan dan keburukan, akhirnya dia dimasukkan ke Neraka”.

Maka, mari kita jangan mengandalkan amal shalih kita semata, sementara kita sering dan masih senang menghujat, menyakiti sesamanya, menuduh berbuat jahat, menuduh orang lain berbohong besar, lihatlat, berkacalah diri sendiri : adakah amal kita ini sudah baik, sempurna, dan memastikan dan menghantarkan kita masuk sorga?, apalagi menganggap sorga itu miliknya!!!

Masya Allah, Subhanllah!!! Hasibuu Anfusakun Qobla An Tuhasabuu.

Oleh karena itu para Ulama kita, agar kita mendapat tiket secara sempurna 100%, setelah berpuasa dan berqiayamul Lail pada bulan Ramadhan, kita diperintahkan pada bulan syawal agar saling ma’af mema’afkan, agar hubungan kita kepada Allah Azza wa Jalla (Hablun Minallah) klear dan klean, begitu juga kepada sesama anak Adam (Hablu-n Minan Nas) klier dan klien, bersih tanpa noda dan dosa, Amin

Mari kita tradisikan Halal Bi-Halal, jangan kita dengarkan, kita hiraukan saja, orang-2 yang menganggap amalan itu Bid’ah, yang pelakunya diancam masuk Neraka, emang Sorga dan Neraka milik dia?!, percayalah dibelakang kita banyak Ulama’ yang ahli dan mumpuni

Tapi khusus tahun ini jangan dilakukan dulu Halal bi Halal, baik bersilaturrahmi atau mengadakan kegiatan Halal Bi Halal, Silaturrahmi cukup via HP., bisa dengan Call, Video Call, WA., SMS dll., semoga Allah tetap mencatat semua ini sebagai amal baik kita.

Mohon Ma’af Lahir Bathin,

جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين – كل عام وحال نحن وأنتم بخيروسعادة وصحة وعافية الدائمة

Jum’at, 29 Ramadhan 1441 H / 22 Mei 2020 M.

Demikian refleksi KH Hanif Muslih Mranggen: Momen Lebaran, Jangan Jadi Orang Bangkrut di Akhirat, semoga bermanfaat.

(KH Muhammad Hanif Muslih, Pengasuh Pesantren Futuhiyah Mranggen Demak Jawa Tengah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *