Bagi siapapun yang merasakan akibatnya karena selalu rajin shalat subuh di masjid.
Tentu ia sangat merasa kecewa bila suatu ketika kehilangan jama’ah shalat subuh di masjid.
Mengapa….? karena ia merasakan manis dan indanya pagi buta menuhi undangan Allah untuk menerima karunia besar, yang lebih berharga daripada dunia dan seluruh isinya.
Pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat sunnah sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim. 725).
Bahasa singkat namun tersirat, dua rakaat sebelum shalat subuh nilainya lebih baik dari dunia dan isinya. Orang yang bisa melakukan ini berarti bener-bener kaya raya.
Sebuah pesan lagi, orang yang sholat subuh berjamaah di masjid seolah-olah dia sudah sholat sepanjang malam…
Terbayang ketika hari masih gelap, dingiiin, orang-orang ini rela ke masjid lebih dahulu, sholat sunnah 2 rakaat sebelum subuh, pertanda dia datang lebih dulu.
Ketika Allah Yang Maha Pemilik Rezeki memanggil di pagi hari, dia berangkat menyambutnya… “Dialah Tuhanku, yang memberiku hidup hari ini, yang menjamin rejekiku hari ini.. Subuh ini kuratakan kepalaku dengan tanah hanya menyembahMu.”
Masya Allah.. Hebatnya orang yang melawan kemalasan, berapa banyak yang rumahnya dekat masjid, bahkan tinggal melangkah ketika subuh pun berat menyambut panggilan Allah.
Tidak heran ketika dunia seisinya menjadi tidak berharga, Allah memudahkan rejekinya.
Bener kata Nabi, dunia dan seisinya gak ada harganya, mudah bagi Allah menjadikan seorang hamba sukses dengan tiap subuh sudah menyambut Dia Yang Maha Kaya.
Rajinnya subuhan di masjid, bahkan ketika azan belum berkumandang, sudah berangkat duluan. Konsisten tiap pagi menyambut Yang Maha Pemberi Rezeki.
Dan pesan Kanjeng Nabi benar adanya.. Dunia dan seisinya gak ada harganya, ketika Allah sudah ridho gampang bagi Allah memberi rejeki yang berkelimpahan bagi hamba-hambanya yang percaya..
Adzan subuh menggema menembus kabut dan embun pagi, panggilan Illahi yang menyapa semua makhluk, termasuk semua binatang di kanan kiri sawah ini.
Suara parau seorang muadzin tua, yang setiap pagi setia menjemput rejekinya, dialah yang mewakafkan dirinya menjadi penyeru dan pemanggil hamba Allah, untuk memenuhi undangan Allah dg datang ke masjid yang tak jauh dari tempat tinggal jamaah pada umumnya.
Dialah orang kaya yang sesungguhnya, sudah lebih dulu membangun rumahnya untuk nanti di surga.
Sungguh bikin iri hati kepada para pemburu subuh.. jika mata hati ini telah terbuka, menyaksikan indahnya anugerah Tuhan di pagi buta.
Mereka Orang-orang yang bergegas ketika Tuhannya memanggil….
Memilih meratakan jidatnya ke bumi menyembah Yang Maha Pemilik Rejeki…..
Meninggalkan jauuuuh …. orang-orang yang selalu terlambat, sholat subuh terburu-buru ketika matahari sudah terang benderang menggeliat…. Atau bahkan justru sholat subuh ditinggalkannya.
Na’udzu billah tsumma Na’udzu billah.
Penulis: KH Damanhuri, Rais Syuriah PCNU Bantul.