Pagi itu, suasana Pesantren Lirboyo sedang ramai. Sinar matahari bersinar cukup cerah, apalagi derap langkah ribuan santri membuat sinar matahari makin menghangatkan langit Kota Kediri. Para santri menjalankan tugas sesuai dawuh kiai, menyambut para tamu yang akan menghadiri peresmian gedung baru Universitas Islam Tribakti Kediri. Kampus ini didirikan oleh Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Mahrus Aly.
Yang datang tidak hanya para santri. Para pejabat Kota Kediri juga datang. Bahkan Menteri Agama RI. H. Alamsyah Ratu Perwira Negara sudah dalam perjalanan menuju pesantren. Para santri juga sudah berbaris, menyambut menteri yang akan segera datang.
Tiba-tiba, di tengah persiapan santri menyambut menteri, mendung tebal memenuhi langit Kediri. Seolah tinggal menunggu menit saja hujan segera turun. Santri mulai panik, demikian juga tamu undangan. Byuuuurrrr… hujan deras membuat santri, panitia, dan tamu undangan tambah panik. Apalagi yang kebagian menyambut tamu kehormatan, paniknya minta ampun. Hujan justru makin tambah deras.
Dengan penuh kharisma, KH Mahrus Aly segera naik podium. Para santri dan tamu undangan segera fokus kepada Kiai Mahrus, karena pandangan tajam dan penuh kesejukan Kiai Mahrus menjadi ketenangan tersendiri.
“Para santri dan semua tamu undangan harap tetap tenang. Mari kita angkat tangan dan memohon kepada Allah agar hujan ini dihentikan.” Tegas Kiai Mahrus Ali yang kemudian memimpin doa yang diamini dengan khidmat semua santri dan tamu undangan.
Belum ada dua menit, hujan tiba-tiba berhenti. Langit yang semula gelap-gulita, perlahan-lahan menjadi terang benderang. Doa yang dipimpin Kiai Mahrus Aly benar-benar dikabulkan oleh Allah SWT. Para santri dan tamu undangan takjub dan begitu hormat dengan karomah yang diberikan Allah kepada Kiai Mahrus Aly.
Menteri Agama RI datang disambut dengan gembira. Prosesi acara berlangsung dengan lancar. Semua yang datang senang dan gembira, terlebih para santri. Setelah semua selesai, rombongan Menteri Agama RI bertolak meninggalkan Pesantren Lirboyo. Tidak lama setelah mobil Menteri Agama RI pergi, hujan kembali turun dengan derasnya. Sebagian tamu kembali terjebak hujan, sekaligus kaget dengan peristiwa yang baru saja dialami.
Itulah Kiai Mahrus Aly, seorang cucu Kiai Said Gedongan Cirebon. Kiai Mahrus pernah nyantri kepada Kiai Kholil Kasingan Rembang (Simbahnya Gus Mus), dan kemudian nyantri kepada Mbah Manaf Lirboyo. Melihat kealiman dan akhlaqnya, Mbah Manaf akhirnya meminta Kiai Mahrus sebagai menantunya, dinikahnya dengan putrinya yang bernama Ibu Nyai Zainab.
Selepas wafatnya Mbah Manaf, KH Mahrus Aly dan KH Marzuqi Dahlan memimpin Pesantren Lirboyo Kediri. Keduanya adalah menantu Mbah Manaf yang membuat Pesantren Lirboyo makin maju dan berkembang sampai saat ini. (md/an)