Hikmah Mudik dan Masing-masing Kita Akan Pulang Ke Asal

hikmah mudik

Hikmah Mudik dan Masing-masing Kita Akan Pulang Ke Asal.

Tadi siang aku jalan-jalan bersama keluarga ke kota Cirebon. Aku menyaksikan ribuan sepeda motor dan ratus mobil memenuhi jalan raya Pantura. Sementara di jalan Tol Cipali padat merayap. Mereka mudik, merindukan para kekasih di rumah asal.

Bacaan Lainnya

Aku teringat  Maulana Rum. Ia menulis dalam Matsnawi  :

ان من تباعد عن وطنه لا بدّ أن يتلهف لساعة اللقاء

“Setiap orang yang hidup jauh dari kampung halamannya akan merindukan saat-saat masih berkumpul dengan sanak keluarganya.”

Abu Tamam menulis syair :

كم منزل في الأرض يألفه الفتى

وحنينه ابدا لأول منزلِ

“Sudah berapa banyak rumah di bumi yang disinggahinya

Tetapi rindu dendam selalu pada rumah yang pertama.”

Nah, kelak, entah kapan waktunya tiba

Masing-masing kita akan pulang ke asal

Untuk tak kembali lagi

11.06.2018

Penulis: KH Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Arjawinangun Cirebon

__________________

Semoga artikel Hikmah Mudik dan Masing-masing Kita Akan Pulang Ke Asal ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

BONUS ARTIKEL TAMBAHAN

Kisah Abu Bakar Dihina Orang Badui

Pada suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke rumah sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq, Ketika sedang ngobrol dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar Ash shiddiq dan langsung mencela Abu Bakar. Makian kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar Ash Shiddiq sama sekali tidak menghiraukannya, terus beliau melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah SAW. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.

Kemudian, orang Arab Badui tersebut kembali memaki Abu Bakar, kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar masih tetap membiarkan orang tersebut dan tidak sedikit pun membalas caciannya. Rasulullah pun kembali tersenyum.

Untuk ketiga kalinya, dia mencerca Abu Bakar dengan celaan yang lebih menyakitkan dari sebelumnya. Kali ini, selaku manusia biasa yang juga memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya, beliau membalas makian orang Arab Badui itu. Seketika Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Abu Bakar.

Melihat hal ini, Abu Bakar bingung dan dikejarlah Rasulullah, Kemudian Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah, janganlah biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!, ketika aku sedang dihina engkau malah tersenyum, ketika aku membalasnya mengapa engkau pergi meninggalkanku.”

Rasulullah menjawab: “Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan lalu mencelamu, kulihat engkau diam dan tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi fitnah, hinaan dan cacian, dan aku tersenyum karena ribuan para malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah untukmu. Begitu pun yang kedua kali, ketika orang tersebut mencelamu, dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga dia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu, dan ketika itu hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu dan aku tidak ingin berdekatan dengannya.”

Setelah itu menangislah Abu Bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang tersembunyi. yang mana kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu bersabarlah atas setiap musibah, celaan dan lain sebagainya.

Demikian Kisah Abu Bakar Dihina Orang Badui, semoga bermanfaat

14 juli 2020

Penulis: Ahmad Hasan Mashuri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *