Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
BANTUL – Dalam rangka memperingati haul Al-maghfurlah KH. Human Bajuri ke-23, Sabtu malam (6/10), Pondok Pesantren Al-Imdad Putra (komplek 2) Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul, DIY menyelenggarakan Wisuda Khotmil Qur’an santri putra yang diadakan secara bergilir dengan santri putri tiap tahunnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH. A Mustofa Bisri, Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Rembang, hadir sebagai pembicara. Gus Mus, sapaan akrabnya, menyampaikan fenomena munculnya para ustadz “dadakan” yang tampil di tengah-tengah publik. Mereka ini ulama-ulama dadakan yang ilmunya sudah salah kaprah dan sama sekali tidak menganut ajaran Nabi Muhammad SAW.
Banyak ustadz yang berorasi maupun menyeru kepada umat untuk memperbaiki akhlak, namun dirinya sendiri belum bisa mencontohkan akhlak.
“Zaman sekarang sudah banyak ustadz maupun kiai yang menyuruh orang adil, tapi dirinya sendiri tidak bisa adil. Nyuruh orang untuk bertindak halus, dirinya sendiri malah belum bisa. Ya intinya kurang bisa memberi contoh,” tutur Gus Mus yang juga Mustasyar PBNU.
Fenomena ini, menurut beliau, disebabkan karena banyaknya lembaga pendidikan yang hanya mementingkan kepintaran secara intelektual tanpa memperdulikan pendidikan secara spiritual. Sehingga saat ini banyak ustadz-ustadz bermunculan yang sanad keilmuannya tidak sampai pada Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi mereka mengkaji secara instan melalui internet.
Jadi, tidak mengherankan apabila banyak terlihat umat muslim yang suka mengkafirkan atau menganggap sesat umat muslim lain yang tidak segolongan dengan mereka. Bahkan saat ini sudah banyak ustadz yang sudah tidak memperdulikan kezuhudan karena banyak dari mereka yang sudah terjerumus dalam lubang kenikmatan dunia
“Jadi kesimpulan dari materi yang saya sampaikan, intinya bagi kalian yang sudah pandai Al-Qur’an-nya, yang sudah ahlul Qur’an, ya ajari mereka-mereka yang belum bisa, yang bisa ilmu apapun ajarkan kepada mereka yang belum bisa,” pungkas Gus Mus sembari menutup mau’idloh Hasanah. (Nisa’/An)