Gus Anam Banyumas Saksikan Langsung Kewalian Mbah Maimoen.
Pada tahun 2003, KH Zuhrul Anam Hisyam Banyumas (akrab disapa Gus Anam) ndereake ibadah Haji Sang Guru sekaligus Sang Mertua, yakni al-Maghfurlah simbah KH. Maimoen Zubair Sarang Rembang. Sejak dari rumah, Gus Anam sudah niat akan menjalankan wiridan besar-besaran dengan membawa kitab-kitab doa namun hal itu urung dilakukan, karena beliau selalu ma’mum dan berada di belakang Mbah Moen, sehingga beliau tidak berani menjalankan aurod dan ibadah-ibadah yang telah direncanakannya.
Gus Anam membaca dalam kitab Dusturun-Naqsabandiyyah ada keterangan: Tidak Prayugo Seorang Murid Menjalankan Aurod dan Memperbanyak Ibadah di hadapan Seorang Guru.
Dan ketika Gus Anam ndereake Mbah Moen sholat di Masjidil Harom atau di Masjid Nabawi untuk sholat berjamaah Gus Anam tidak berkenan bertempat di sebelahnya Mbah Moen. Gus Anam selalu di belakangnya.
Suatu ketika, saat Gus Anam berada di belakang Mbah Moen, Gus Anam melihat dan menyaksikan langsung karomahnya Mbah Moen yang waktu itu sedang berdzikir kepada Alloh, anggota badannya Mbah Moen bergetar dan mengeluarkan suara Alloh, Alloh, Alloh, Alloh, Alloh, Alloh, Alloh, Alloh, Alloh..
Sehingga kesaksian tersebut menambah keyaqinan Gus Anam untuk tidak menjalankan aurod sendiri tapi cukup ndereake Mbah Moen saja yang notabene Guru dan Morosepah beliau.
Semoga kita selalu mendapat pancaran nur ilahiyyah karena kita selalu robithoh dengan guru-guru kita. Aamiin.
Demikian kisah Gus Anam Banyumas Saksikan Langsung Kewalian Mbah Maimoen, semoga bermanfaat.
Penulis: KH Busyro el-Kareem, Banyumas.
*Melengkapi kisah di atas, saksikan juga video berikut ini yang mengisahkan proses eksklusif detik-detik pemakaman Mbah Maimoen Zubair di pemakaman Jannaul Ma’la Makkah.