Dokter Imron Rosyidi adalah dokter pribadi keluarga Kiai Sahal Mahfudh, Rais Aam PBNU 1999-2014.
Banyak waktu yang diluangkan Dokter Imron untuk menemani Kiai Sahal, khususnya dalam menjaga kesehatan. Maklum, posisi Kiai Sahal penuh dengan jadwal, sehingga seringkali capek dan lelah tak bisa dihindarkan.
Detik-detik menjelang wafat, Dokter Imron termasuk orang yang paling dekat dengan Kiai Sahal. Saat itu, Kamis malam 23 Januari 2014, Kiai Sahal terus berdoa, baca surat-surat pendek. Mesti berat membacanya, tetapi terdengar jelas dan terang.
Dokter Imron merasa ada tanda-tanda sakarotul maut. Kiai Sahal semakin melemah. Tapi bacaan doa dan ayat al-Quran tetap jelas. Bibir Kiai Sahal tak henti-henti untuk terus berdo’a.
Dalam do’a-do’a itu, lanjut Dokter Imron, Kiai Sahal mengirimkan fatihah kepada para wali, Mbah Mutamakkin Kajen, PBNU, dan juga para ulama’ masyhur dunia. Terus dibaca doa-doa itu, tanpa putus.
Sampai akhirnya, Jumat dini hari 24 Januari 2014, Kiai Sahal menghembuskan nafas terakhirnya.
Itulah sosok Kiai Sahal yang sangat cinta NU. Kisah Dokter Imron ini dikisahkan usai tahlil malam kedua, yakni Sabtu malam 25 Januari 2014. Warga NU jangan pernah berhenti untuk mencintai NU, sebagaimana Kiai Sahal yang terus mendoakan NU hingga akhir hayatnya.