Dialah KH Abdus Salam, seorang warga Dusun Nglerep, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak. Usianya sudah Sampai menjadi kiai, beliau masih setia berbaju banser dan bertugas sebagai banser. Luar biasa, teladan bagi semua anggota ansor-banser.
Kisah inspiratif dari Mbah Salam terjadi saat acara Maulid Nabi dan Peringatan Hari Pahlawan di Pekalongan, Kamis, 22 November 2018. Seratus ribu lebih kader ansor banser tumplek blek di Alun-alun Kajen Pekalongan. Saking banyaknya yang datang, tentu saja lalu lintas sangat padat dan tidak mudah untuk mencapai lokasi acara.
Untuk mencapai lokasi acara, peserta terpaksa jalan kaki ke lokasi mulai dari 500 meter, 5 kilometer, bahkan hingga 12 kilometer. Tidak sedikit mereka jalan kaki menuju lokasi, namun ketika sampai di lokasi ternyata rangkaian acara telah usai.
Satu di antaranya adalah, kader Ansor yang kini telah berusia lanjut, berasal dari Dusun Nglerep, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak. Mbah Abdus Salam namanya. Ia berangkat bersama rombongan dari PC GP Ansor Demak, namun bus yang ditumpangi terjebak kemacetan di jarak cukup jauh. Ia harus jalan kaki pulang pergi sejauh sekitar 10 kilometer dari lokasi acara.
Mbah Salam bersama rombongan dari Demak, terpaksa jalan kaki. Sejumlah sahabat, berhasil mencapai lokasi sebelum acara. Sementara Mbah Salam ketika sampai ke lokasi acara telah usai.
Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor Jateng, Fahsin M Faal, mengisahkan percakapan para kader dengan Mbah Salam.
“Mbah, kenapa tidak istirahat di bus saja?” atau “Mbah monggo diantar naik motor saja”. Beliau menjawab, “Sisa hidupku ingin kunikmati bersama Ansor Banser, biarkan aku bergembira bersama ribuan sahabat-sahabat Banser, meskipun capek, lelah, sakit, tapi aku menikmatinya, ndak apa”.
Begitulah ungkapan keikhlasan dari senior GP Ansor atau yang biasa terucap dalam guyonan di kalangan kader adalah Ansoriyin (Ansor Lama) atau kader Ansor di masa lalu. Kini, Mbah Salam menjadi tokoh masyarakat di daerahnya.
Selain Mbah Salam, masih banyak kader-kader Ansor Banser yang kini telah berusia lanjut, dengan semangat datang ke lokasi memakai seragam Banser. Semisal ada kader dari Wonosobo berusia 67 tahun, kemudian Sahabat Sanadi dari Kalisalak Margasari Kabupaten Tegal berusia 73 tahun.

Saat acara itu, masih banyak sahabat-sahabat Banser senior yang dengan ikhlas hadir ke alun-alun di malam kemarin.
Mereka hadir dengan setulus hati, tanpa pamrih apapun. (red)