Bukti Kewalian “Wan Sehan”, Sosok Jadzab Habib Syaikhon

habib syaikhon wan sehan

Bukti Kewalian “Wan Sehan”, Sosok Jadzab Habib Syaikhon.

Namanya lengkapnya adalah Habib Syaikhon bin Musthofa Al-Bahar”, tapi lebih dikenal dengan nama Wan Sehan. Sosoknya sangat nyeleneh, tidak seperti biasanya para ulama dan habaib. Sering menghilang jika sudah karamahnya terlihat di suatu tempat.

Beliau sangat susah dicari karena sering berpindah-pindah tempat dengan cepat. Bahkan Habib Umar bin Hafidz (ulama Yaman) terkadang disela asyiknya mengajar santri di Tarim Yaman sering berkata. “Kita kedatangan seorang Waliyullah Wan Syechan, tapi tidak terlihat oleh para jama’ah.”

Berikut ini kisah-kisah jadzab Wan Sehan yang jadi bukti kewalian beliau.

Kisah Jadzab 1

Suatu ketika sebut saja Si A bersama jama’ah mau berangkat ke acara Maulidan lalu sambil lewat menyapa sang habib: “Habib ayo kita ke Maulidan nanti kemaleman”. Maka Si Habib Syechan menjawab sambil marah-marah. ”Sudah sana berangkat, Heh Kyai ente aja duluan ! nanti ane nyusul, berisik aja loe..!”

Tapi Begitu si A tiba di majelis betapa kagetnya, ternyata entah lewat mana sang Habib Syechan itu, ternyata beliau sudah berada di deretan jama’ah terdepan bersama para habaib dan ulama lainnya. Si A hanya berkata dalam hati.

“Subhanallah..”

Sambil senyum senyum dan geleng geleng kepala.

Kemudian sang habib itu menyalami para jemaah sambil peluk, sambil berkata.

“Ahlan Wa Sahlan Hehehe… barokah afwan ane sampe duluan ente belakangan, kikikik… semuanya ayo… mari, tafaddhol…”

Setelah Selesai acara doa, dan hindangan sudah keluar, keunikan lagi terjadi. Semua hidangan yang ada diacak-acak oleh beliau, semua makanan dicomot dicobain. Bagi yang belum tahu siapa beliau hanya bisa tercengang campur kaget. Si A sempat memberitahu kepada mereka agar dibiarkan tingkahnya itu, dan para ulama dan habaib yang hadir saat itu hanya bisa tersenyum.

Lalu Habib Syechan berdoa komat kamit… terdengar sebait. “barakallah… Insyaallah”….

Kisah Jadzab 2

Ada suatu kejadian yang lebih mengherankan lagi. Di waktu adzan maghrib berkumandang tepat di depan Musholla, Sang Habib Syechan itu membawa gitar dan teriak teriak di saat jama’ah akan melangsungkan sholat maghrib. Maka tentu saja hal ini membuat marah sang marbot Mushollah. Dengan lantangnya sang marbot itu mencaci maki Habib Syechan habis-habisan.

Tiba tiba Habib Syechan menjepit leher marbot tersebut dan dibenamkan ke dalam ketiaknya.

Dan tiba tiba Sang marbot itu menangis sambil mengatakan ”Saya lihat Masjidil Haram di Makkah. Saya lihat Baitullah dan Ka’bah di Mekkah…”

Akhirnya si marbot tersebut segera meminta maaf kepada Sang Habib Syechan.

Kisah Jadzab 3

Ada Sebuah rumah dari seorang keluarga miskin, dia hanya pedagang kecil di siang hari, tiba tiba didatangi oleh sang Habib Syechan. Tanpa permisi terdahulu beliau langsung nyelonong masuk ke rumahnya tanpa minta izin terdahulu, beliau langsung menyantap makanan yang ada di meja makan.

Akhirnya sang tuan rumah hanya bisa melongo tanpa berkata apapun. Kemudian setelah selesai menyantapnya, sang Habib pun pamit, sambil berkata. “Teeerimaksih ya, assalamu’alaikum…”

Heran dan tak habis fikir tuan rumah hanya bisa melongo.

“Subhanallah”

Anehnya, tak berapa lama kemudia si keluarga Miskin pedagang lecil itu mendapatkan rezeki yang tak disangka sangka dan kini mereka menjadi pedagang besar dan kaya raya.

Menurut segelintir orang yang faham artinya, jika seandainya tuan rumah tadi marah-marah dan tak terima, maka tidak akan menjadi seperti sekarang, bisa menjadi orang yang kaya raya.

Kisah Jadzab 4

Kisah lain lagi, ada seorang tukang Es Cendol di Madrasah Al Wathoniah Klender Jakarta Timur. Es-nya diambil segelas tanpa permisi apalagi bayar… he heee… Namun si tukang es hanya geleng geleng kepala tanpa komentar.
Sempat dia ingin mau marahi sang Habib Syechon itu, namun diberitahu oleh Pak Satpam yang mengenal sang Habib itu, lalu si tukang Es hanya bisa diam.

Begitu selesai, tak berapa lama setelah sang Habib pergi, segerombolan orang entah dari mana memborong semua Es cendolnya dengan bayaran yang lebih, hingga dia tidak perlu lagi berjualan hingga larut malam. Benar-benar laris manis. Barokah sang Habib.

Untuk dapat bertemu dengan Habib Syaikhon mudah saja asalkan punya niat yang baik untuk bersilahturahim, karena Habib Syaikhon sering berpindah pindah tempat. Kadang beliau ada di makam Ayahnya di Masjid Baidho di Lubang Buaya Jakarta Timur dan terkadang ada di Gang Nangka Bintara 3.

Kalau bertemu beliau akan disambut Khodam (jin) di depan pintu dan hanya orang-orang yang sholeh dan punya niat yang baik yang dapat berjumpa dengan beliau. Apapun kata-kata Habib Syaikhon dan kelakuan beliau jangan diterjemahkan dan diartikan seenaknya karena yang tahu maksudnya hanya Allah Swt. (Mukhlis/Bangkitmedia.com)

Bukti Kewalian “Wan Sehan”, Sosok Jadzab Habib Syaikhon.

______________

Semoga artikel Bukti Kewalian “Wan Sehan”, Sosok Jadzab Habib Syaikhon ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin.

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *