Wangi Tubuh Guru Sekumpul yang Tak Pernah Hilang, Apa Rahasianya?.
Salah satu karomah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) adalah wangi tubuhnya yang luar biasa. Semua yang bertemu dengan beliau, pasti akan merasakan wangi yang sangat nyaman. Mungkin orang mengira itu pakai minyak wangi yang mahal.
Ini berbeda dengan kesaksian Ummi Ela (ibunda H Muhammad Amin Badali dan H Ahmad Hafi Badali). Ummi Ela mengisahkan bahwa Guru Sekumpul sering mamakai kaos putih, yang mana kaos putih itu bau harumnya masya Allah sangat harum melebihi minyak harum kasturi.
Padahal di rumah, kisah Ummi Ela, tidak ada minyak yang harumnya sampai segitu. Apalagi bau harumnya tidak mau hilang, selalu melekat dalam baju itu dan dalam tubuh Guru Sekumpul.
Karena merasa penasaran dengan itu, akhirnya bertanya Guru Sekumpul tentang rahasia bau harum itu.
“Bagaimana mau hilang bau harumnya, kalau kotanya ilmu (Rasulullah) datang terus..” Jawab Guru Sekumpul.
Ummi Ela akhirnya paham dengan maksud kalimat Abah Guru tersebut, bahwa kalau Abah Guru Sekumpul tu sering didatangi oleh Rasulullah SAW. Dan sebagai catatan, siapapun yang pernah didatangi Rasulullah SAW, Beliau selalu meninggalkan aroma wangi yang superharum seharum wangi parfum misik (kasturi, minyak wangi yang ada di surga).
Masya Allah… Itulah sosok Guru Sekumpul. Karomahnya selalu hadir memberikan cahaya kebaikan kepada semua orang, apalagi untuk umat Islam. Alfatihah..
*Hj Noorlaila binti H Abdul Mu’in, atau Ummi Ela, adalah Ibunda H Muhammad Amin Badali & H Ahmad Hafi Badali, dua putra Abah Guru Sekumpul.
Penulis: Muhammad Zainuddin bin H Abdurrahman, santri Guru Sekumpul.
_________________
Semoga artikel Wangi Tubuh Guru Sekumpul yang Tak Pernah Hilang, Apa Rahasianya? ini memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua, amiin..
BONUS ARTIKEL TAMBAHAN
Rumus Menghafalkan Qur’an bagi Pemula, Kisah dari Lirboyo.
Ini tulisan beberapa tahun lalu, saya kira perlu saya posting ulang. Karena banyak yang inbox atau dm tentang metode menghafal. Sebenarnya, metode setiap orang itu berbeda-beda, satu orang ke orang lain agar Qur’an cepat nyantol pasti beda. Tapi secara garis besar, menghafal itu yang dibutuhkan adalah telaten dan bagaimana hafalan tidak hilang. Mengapa kita malas nderes ketika sudah dapat 10 juz? Jawabnnya, karena gak lancar.
Rumus Menghafal Qur an (sekedar berbagi).
Rumus menghafal Qur-an itu cukup simpel sebenarnya: “Kamu tiap hari silahkan menambah satu halaman atau satu lampir atau lebih, tapi jangan sampai yang kamu hafalkan sebelumnya itu hilang.”
Itulah yang saya dengar dari Ustadz saya sekitar enam tahun lalu ketika saya baru memasuki MQT PPMQ Lirboyo.
Saya praktekkan betul-betul prinsip itu, alhamdulillah meskipun saya ikut sekolah di induk saya bisa menghatamkan dan bisa ujian Kubro dengan waktu yang normal (tidak terlalu lama).
Sebenarnya saya juga tidak terlalu banyak nambah setiap hari, cuma satu kaca (halaman) karena saya juga melancarkan hafalan sebelumnya agar tidak sampek hilang. Dan dengan rumus dari ustadz saya di atas, ketika saya baru selesai setoran 10 juz, minggu depan sudah berani ujian kenaikan sepuluh juz. Biasanya teman-teman saya perlu waktu berbulan-bulan untuk melancarkan 10 juz itu. Dan ketika saya sudah rampung setoran 30 juz, minggu depannya saya ujian kenaikan 10 juz dan bulan depannya sudah berani ujian Kubro 30 juz.
Padahal kebanyakan dari teman-teman, perlu persiapan satu, dua tahun atau lebih untuk melancarkan 30 juz untuk persiapan Kubro. Perlu saya beritahu, biasanya pondok yang memperhatikan kualitas kelancaran hafalan seperti PPMQ Lirboyo, BUQ Demak dan Yanbu’ul Qur’an ada ujian pertingkatan seperti itu dan syarat wisuda ada ujian semaan 30 juz dibaca sendiri seharian (Ujian Kubro).
Saya buat tulisan ini, untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman yang masih di pondok, khususnya yang di PPMQ, karena bentuk simpati saya ketika mereka perlu bertahun-tahun untuk melancarkan. Dan sebagai pengingat bahwa dua tahun yang lalu tepatnya di hari Sabtu 16-01-2016 saya berjuang ujian kubro.
Penulis: Khoirul Muttaqien Muhammad.
*Terkait artikel Rumus Menghafalkan Qur’an bagi Pemula, Kisah dari Lirboyo ini, ada kisah menarik saat wafatnya pendiri Pesantren Lirboyo, Simbah KH Abdul Karim.