UNU Yogyakarta dan MWC Se DIY Siap Majukan Pendidikan NU

UNU Yogyakarta

Yogyakarta – Jelang tahun ajaran baru, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar rapat koordinasi bersama Pengurus Cabang dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Se-Yogyakarta, guna merumuskan langkah sinergis dalam penyelenggaraan pendidikan di UNU Yogyakarta. Rapat tersebut di gelar pada Rabu (21/08/2019) bertempat di Ruang Sidang Kampus 1 UNU Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Prof. Purwo Santoso, Ph.D., menyatakan bahwa pihaknya bersama civitas akademika bercita-cita untuk membangun lulusan berupa SDM yang professional. Purwo menjelaskan bahwa proses pembelajaran di UNU Yogyakarta menggunakan sistem blok dengan metode problem based learning. Sistem Pendidikan semacam ini mendidik mahasiswa untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di sekitarnya, kemudian mencari solusi dengan cara mendiskusikannya di dalam kelas. Guru Besar Ilmu Politik itu optimis, dengan sistem pendidikan yang demikian akan melatih mahasiswa untuk menjadi lulusan yang professional dan berkhidmat kepada umat. Oleh karena itu,  dibutuhkan kerjasama dengan PC dan MWC NU untuk mencapai cita-cita tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kalau di luar (UNU Yogyakarta) mahasiswa ada yang mengeluh tidak bisa berkegiatan di luar kelas karena alasan kuliah, di UNU Jogja justru kegiatan di luar kelas kita jadikan sebagai bagian dari proses perkuliahan. Kalau di luar sana mahasiswa tidak bisa kuliah karena nyantri atau tidak bisa nyantri karena kuliah, UNU Jogja menyuguhkan kuliah berbasis pesantren. Sehingga ngajinya jalan, kuliahnya juga jalan” ungkap Purwo, disambut tepuk tangan peserta rapat.

Dalam kesempatan itu, Purwo memaparkan salah satu contoh kongkrit penyelenggaraan pendidikan UNU Yogyakarta di luar kelas. Yakni menerjunkan sejumlah mahasiswa secara berkelompok  ke Pesantren Lintang Songo, Bantul. Di Pesantren tersebut, mahasiswa mengidentifikasi potensi Lintang Songo Garden untuk dikembangkan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).

“Kegiatan mahasiswa membantu jamaah seperti yang dilakukan di Pesantren Lintang Songo nantinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menulis skripsi. Sehingga skripsi yang dihasilkan di UNU Yogyakarta benar-benar merupakan hasil asah intelektual mahasiswa yang tidak hanya untuk memenuhi syarat kelulusan, melainkan juga bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Purwo.

Taqiyuddin Saleh, Ketua kelompok mahasiswa dalam program tersebut membenarkan apa yang disampaikan oleh Purwo. “Saat ini Saya dan rekan-rekan mengembangkan Lintang Songo Garden dengan konsep smart farming 4.0. Kami membangun kolam ikan yang dapat dikontrol menggunakan sistem IoT dan bisa dioperasikan melalui smart phone,” tegas Taqi.

Menanggapi pemaparan itu, Rais Syurian PCNU Kota Yogyakarta, KH. Sholahuddin Mansyur menyatakan siap mengawal dan ikut ambil bagian. Pihaknya juga meminta seluruh pengurus cabang hingga MWCNU di Yogyakarta untuk mendukung dan ikut serta mensukseskan cita-cita besar UNU Yogyakarta.

UNU Jogja ini bagian dari NU Yogyakarta, maka kita mempunyai kewajiban untuk ikut membesarkannya agar cepat berkembang. Oleh karena itu, Kami mengharapkan semua struktur yang ada agar menggerakan segala SDM yang dimilki, ikut serta mensosialisasikan dan bila perlu memberikan ide dan pemikiran dalam rangka proses belajar-mengajar yang berlangsung di UNU,” jelas Sholahuddin penuh harap. (Taqiyuddin).

Sumber: Bersatunews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *