H. M. Syãkirün (terkenal dengan panggilan KIRUN saja, nomer 3 dari kanan), kata Budayawan Prie GS (nomer 3 dari kiri), sosoknya berdiri saja, sudah lucu. Apalagi kalau bicara. Dia bisa satu jam lebih ‘mengocok perut’ orang, seperti pada malam Syukuran khitannya kedua cucuku Sakhiy bin Wahyu dan Barieq bin Fadel kemarin.
Kirun adalah salah seorang pelawak yang cerdas dan termasuk yang mampu mentertawakan diri sendiri. Apalagi setelah menjadi ‘punokawan’nya Allahu yarham Gus Dur (sampai wafatnya presiden ke 4 itu).
Mendengar lawakannya, kecuali orang yang terlahir sulit tertawa, pasti tertawa. Apakah tertawa biasa seperti Prie GS dan KH Nadjib Hasan (nomer 2 dari kanan) atau tertawa lebar seperti Sufi gondrong, Candra Malik (nomer 2 dari kiri) atau bahkan terbahak lepas seperti seniman dan sastrawan Sosiawan Leak.
Kebetulan mereka yang mengelilingi Kirun seusai pertujukannya, adalah orang-orang yang rata-rata memiliki selera humor seperti mereka yang tampak dalam gambar.
Mereka ini bisa bertengkar dan saling mentertawakan dengan keguyuban saudara, tanpa menyakiti. Di tengah-tengah orang-orang yang ceria seperti mereka ini, aku merasa tercerahkan. Aku melihat mereka sebagai cermin hamba-hamba yang bersyukur secara tulus, yang tidak kalah martabatnya dibanding mukmin-mukmin yang sabar; dan jelas jauh di atas mereka yang hanya bisa berkeluh-kesah oleh urusan duniawi yang sepele.
Semoga Allah merahmati mereka dan hamba-hambaNya yang bersyukur.
6 Juli 2019
Penulis: KH Ahmad Mustofa Bisri, Rembang.