Kisah Habib Mundzir Baca Lima Ribu Sholawat

Kisah Nasib Si Miskin dan 20 Pemuda Yang Taubat Bersama Habib Mundzir

Kisah Habib Mundzir Baca Lima Ribu Sholawat.

Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa, sosok ulama’ kharismatik yang membumikan cinta Rasulullah di Indonesia. Dakwah Habib Mundzir bukan saja sampai umat umumnya, tetapi juga masyarakat yang selama ini banyak dijauhi, seperti penjudi, pemabok, narkoba, pengemis, dan lainnya.

Dalam suatu kesempatan kepada jama’ah Majlis Rasulullah, Habib Mundzir berkata:

“Saya menyukai semua Sholawat. Dulu, saya membaca 17 macam Sholawat, diantaranya Sholawat Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani yang panjangnya 13 halaman. Namun kini saya membaca satu amalan sholawat saja, yang diajarkan Rosululloh Saw lewat mimpi pada saya. Dan inilah Shalawatnya:

اللهم صلى على سيدنا محمد واله وصحبه وسلم

Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alihi Wa Shahbihi Wasallim

Sholawat ini saya baca 5.000 kali setiap harinya. Jika anda ingin membacanya, silahkan! Saya ijazahkan pada anda,” tegas  Habib Mundzir.

Habib Mundzir juga menjelaskan bahwa jama’ah boleh membacanya 100 kali, 200 kali atau lebih atau berapa saja sekemampuan masing-masing. Sesuai dengan luasnya waktu, dan bisa dibaca sambil di mobil, di jalan, atau dimanapun.

“Saya pernah bermimpi bertemu Rosululloh Saw dan mengadukan banyaknya orang yang rindu dengan beliau, namun belum jumpa dalam mimpi. Rosululloh Saw menutup wajahnya dan menangis, seraya berkata: “Tiada yang memisahkanku dengan mereka selain tabir Qudrot, dan mereka akan jumpa denganku kelak.” Kata Habib Mundzir.

Habib Mundzir mengingatkan kepada jama’ahnya dan semua umat Islam bahwa Rasulullah SAW sangat peduli dan rindu pada ummatnya, lebih-lebih yang mencintai beliau. (am)

______________

Semoga artikel Kisah Habib Mundzir Baca Lima Ribu Sholawat ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

BONUS ARTIKEL TAMBAHAN

Karomah Habib Ali Kwitang, Terlalu Dahsyat untuk Dilogikakan.

Suatu ketika tatkala al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (Kwitang) sedang mengajar di rumahnya di hadapan muridnya yang cukup banyak, beliau mendengar suara ibunda tercinta, Nyai Salmah: “Li… Ali… Li…”, begitu panggil sang ibu.

Lalu Habib Ali, waktu itu telah berumur lebih dari 60 tahun, langsung saja permisi kepada semua muridnya: “Saya minta ridhanya untuk menemui ibu saya terlebih dahulu.”

Habib Ali pun menemui ibunya. Ternyata sang ibu minta diantarkan ke kamar mandi. Bergegaslah Habib Ali menggendong sang bunda pergi ke kamar mandi. Bukan itu saja, Habib Ali lah yang langsung membersihkan dan menyuci pakaian sang ibu. Meski ada istri tapi Habib Ali tidak mengizinkannya, karena demi bakti beliau terhadap sang ibu. Padahal waktu itu Habib Ali telah dikenal sebagai ulama yang terpandang di tanah Betawi, tetapi beliau bila dipanggil sang ibu tanpa pikir panjang langsung memenuhi panggilan itu.

Ada suatu peristiwa dimana Habib Muhammad, putra Habib Ali, masih kecil sementara Habib Ali sedang dalam rihlah dakwahnya di Negeri Singapura. Dan sang ibu, Nyai Salmah, bertanya pada menantunya yaitu istri Habib Ali: “Mana Ali, putraku?”

Dijawab oleh istri Habib Ali: “Sedang dakwah di Singapura, Umi.”

Dengan spontan sang ibu memerintahkan pada menantunya itu: “Cepat kirim telegram, bilang padanya ibu memanggilnya untuk pulang!”

Langsung dikirimlah telegram itu kepada Habib Ali yang sedang berdakwah di Singapura. Sesampainya telegram itu pada Habib Ali, langsung beliau baca. Setelah dibaca, tanpa basa-basi Habib Ali pun permisi pamit untuk pulang karena sang ibu yang memanggilnya.

Begitulah tanda bakti seorang ulama besar, orang terpandang, panutan umat, al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi terhadap sang bunda tercinta.

Penulis: Sya’roni As-Samfuriy.

*Sumber kisah: Ustadz Antoe Djibrel, Khadim Majelis Ta’lim Kwitang dari Almarhum al-Habib Muhammad bin Ali al-Habsyi).

_____________________

Semoga artikel Karomah Habib Ali Kwitang, Terlalu Dahsyat untuk Dilogikakan ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait di sini

simak video terkait di sini

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *