Tertawa Terbahak-bahak, Apa Sudah Bebas Api Neraka?

tertawa lepas

Dalam keseharian, manusia mempunyai cara dan ragam sendiri dalam mengekspresikan dirinya. Ada yang sedih, ada yang bahagia. Mereka yang sedih, nangis dan sendu tak bisa dipisahkan. Tangisan seolah mewakili kesedihan itu sendiri, termasuk tangisan kaum sufi yang yang sedih dilanda rindu kepada Sang Pencipta.

Demikian juga senyum dan tawa, sangat identik dengan mereka yang bahagia. Kala kabar bahagia datang, hampir dipastikan seseorang akan tersenyum, atau meluapkan bahagia dengan tawa. Sama dengan menangis, jangan sampai overload dalam tangis dan tawa. Semua dijalani yang sedang-sedang saja.

Ada apa dengan tawa yang keterlaluan, atau sampai terbahak-bahak?

Al Imam Abu Laist As Samarqandi berkata, “Berhati-hatilah kalian, jangan sampai tertawa terbahak-bahak. Sebab ada 8 bahaya mengancamnya, yaitu:

  1. Para ulama dan ahli hikmah mencelamu.
  2. Orang jahil berani kepadamu.
  3. Jika engkau jahil maka meningkat kejahilanmu dan jika engkau pandai, pasti jatuhlah (derajat) ilmu padamu.
  4. Terlena akan dosa-dosa terdahulu.
  5. Berani berbuat dosa (maksiat).
  6. Lengah terhadap kematian dan kehidupan akhirat.
  7. Bertambah berat tanggungan dosanya.
  8. Dan tertawa terbahak-bahak adalah penyebab hujan tangis di akherat.

Sementara itu,  Al Imam Muadz Razi berkata, “Ada 3 perkara penyebab hati keras, yaitu:

  1. Tertawa terbahak-bahak.
  2. Belum terasa lapar makan lagi.
  3. Berbicara yang tidak ada perlunya.”

Al Imam Hasan Al Bashri berkata, “Aneh bagiku, orang yang diintai api neraka, masih sempat tertawa terbahak-bahak dan bersuka-ria. Padahal maut tidak akan lepas darinya. Berapa banyak orang meninggal dalam keadaan tertawa, sedangkan dia membawa segudang dosa.”

Semoga kita dijadikan orang yang selamat dunia akhirat dan orang yang meraih kebahagiaan di dalam keduanya. Aamiin.. [ Tanbihul Ghafilin ]

Penulis: Muhammad Alfatih Sukardi, kontributor bangkitmedia.com dari Pekanbaru Riau

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *