Tawadlu’nya Gus Mus

tawadlu'nya Gus Mus

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

REMBANG- Layar media sosial akhir-akhir ini dipenuhi berita Gus Yahya Rembang, Katib Aam PBNU. Biasanya, ketika Idul Fitri, Gus Yahya selalu menyampaikan khutbah Idul Fitri di pesantrennya, yakni Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang. Khutbahnya pakai bahasa Arab, tanpa terjemah.

Karena Gus Yahya berangkat ke Israel, Gus Mus menugaskan anak menantunya Ulil Abshar Abdalla menjadi khatib Idul Fitri. Juga pakai bahasa Arab, tanpa terjemah.

“Tahun ini terasa istimewa karena Mas Ulil ditunjuk oleh Abah Ahmad Mustofa Bisri untuk menggantikan tugas mas Yahya sebagai imam dan khatib sholat Ied di aula Ponpes Raudlatut Tholibin. Jujur, istrinya sempat deg-degan, menantikan penampilan perdana sang suami jadi khatib di Leteh. Alhamdulillah, semuanya lancar,” tulis Neng Ienas Tsuraiya dalam akun facebooknya (15/06).

Dalam foto yang diunggah Neng Ienas itu, terlihat sosok Gus Mus yang sangat tawadlu’. Gus Mus tidak duduk dibarisan utama, tapi justru di shof bagian luar aula dan agak di bawah jama’ah yang lain. Padahal, beliau adalah pengasuh utamanya.

“Masya Allah, tawadhu’nya Abah Yai, kelihatannya ada di shof bagian luar aula dan agak di bawah di banding jama’ah yang lain apa ya? Semoga Allah panjangkan umur beliau dan memberi kesehatan selalu pada beliau. Indonesia masih butuh bimbingan beliau.

Sosok yang level tawadhu’nya susah ditiru,” tulis Zulfahani Hasyim (15/06).

“Yaa Allah…betapa tawadduknya Beliau. Meski bisa saja Beliau dengan kapasitasnya seharusnya berada di shaf depan, ternyata Beliau memilih berada dengan Jemaah lainnya di belakang. Bahkan mendengarkan sang mantunya yang tengah berkhutbah. Sosok ulama yang benar-benar tawaduk. Semoga Beliau senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur…aamiinn,” tulis Iwan Yulistiawan (15/06).

Selain netizen kagum dengan tawadlu’nya Gus Mus, juga kagum dengan sosok Gus Ulil yang saat itu lancar menyampaikan khutbahnya.

“Keren Gus Ulil Abshar Abdalla. Kiai blangkon tapi khutbah berbahasa Arab. Potret ulama Nusantara. Sungkem wolak-walik sinambi ndelosor saking kawulo, mugi ngenjang saget sowan abah kiai Ahmad Mustofa Bisri lan keluargi,” tulis Ahmad Shofi Muhyiddin (15/06).

“Saya saksi penampilan perdana Mas Ulil Abshar Abdalla Pasti haters Mas Ulil tak mampu bersuara apa-apa karena khutbah Ied disampaikan dalam bahasa Arab,” tulis Burhanuddin Muhtadi Full (15/06).

“Selamat buat mas Ulil, meski tidak pernah ketemu, tapi saya mengenalnya sebagai tokoh Islam-Indonesia yang melalui berbagai tulisannya, saya merasa akrab,” tulis Fitrah Insani (15/06). (mm)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *