Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
JAKARTA- Prof Dawam Raharjo adalah sosok yang tidak pernah berhenti belajar. Hidupnya selalu dihiasai membaca, buku, dan karya tulis. Ide-idenya tentang pembaharuan Islam menjadi salah satu rujukan penting di Indonesia.
Pengakuan ihwal sosok pembelajar ini ditegaskan oleh KH Dr Abdul Moqsith Ghazali dalam status facebooknya (30/05).
“Kabar duka itu datang. Seorang intelektual tangguh meninggal dunia, Mas Dawam Raharjo. Semoga Allah mengampuni segala dosanya dan menerima semua amal ibadahnya. Latar belakang pendidikan Mas Dawam memang bukan studi Islam. Tapi, ia menulis banyak sekali artikel dan buku terkait ide-ide pembaharuan pemikiran Islam. Atas usahanya ini, saya memberi apresiasi tinggi,” tulis Kiai Moqsith.
“Mas Dawam adalah orang yang tak pernah berhenti belajar. Walau beberapa tahun terakhir penglihatannya sudah agak bermasalah, ia dengan sabar membaca sejumlah buku dengan alat bantu; lensa pembesar. Tak cukup dengan membaca, ia mendiskusikan hasil bacaannya itu pada anak-anak muda. Hasil bacaan dan diskusinya itu ia tuangkan kembali ke dalam bentuk artikel dan makalah-makalah panjang. Karena itu, Mas Dawam dikenal sebagai intelektual yang sangat produktif. Selamat jalan, Mas Dawam. Tenanglah di sisi-Nya,” pungkas Kiai Moqsith yang juga Pengurus LBM PBNU.
Sementara itu, Gus Irwan Masduqi menjelaskan bahwa Prof Dawam adalah sosok yang selalu mengajak diskusi tentang al-Qur’an dan akhirnya wafat di bulan al-Qur’an.
“Prof Dawam Rahardjo, Anda selalu mengajak diskusi tentang Al-Quran. Kini, Anda kembali menghadap-Nya di bulan Al-Quran. Semoga cahaya Al-Quran menyinari tempat peristirahatanmu. Diterima amal-amal ilmiahmu dan diampuni semua kekhilafanmu. Amiiin. Alfatehah.,” tulis Gus Irwan Masduqi dalam status facebooknya (31/05). (rk)