Suatu hari Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo mendapatkan perintah dari KH A wahab Chasbullah untuk mengantarkankan surat kepada Kanjeng Sunan Ampel. Kiai As’ad tidak tahu apa isi surat itu, tapi yang jelas ia tahu pasti bahwa Kanjeng Sunan Ampel sudah almarhum ratusan tahun yang lalu.
Ia jelas tidak berani untuk menolak perintah gurunya itu.
Maka kemana lagi kaki melangkah kalau tidak ke makam Kanjeng Sunan Ampel di Surabaya. Sesampainya di Makam Sunan Ampel, Kiai As’ad sungguh kaget, terpana, dan takjub, karena disambut langsung oleh Kanjeng Sunan Ampel. Ia serahkan surat itu kepada Kanjeng Sunan Ampel.
Peristiwa ini disampaikan kepada Kiai Wahab, reaksi Kiai Wahab Hasbullah penuh bersyukur karena Kanjeng Sunan Ampel telah merestui pembentukan Jam’iyah Nahdlatul Ulama.
“NU itu adalah tarekat saya,” demikian dawuh Kanjeng Sunan Ampel yang ditegaskan oleh Kiai Wahab Hasbullah.
(red/md/an)
