Semangat Kurban dan Keajaiban Sedekah.
Hari ini kaum muslimin menyembelih hewan kurban. Tujuannya meraih ridlo Allah melalui semangat berbagi dengan sesama. Kemauan untuk sedekah inilah yang semestinya dipelihara umat Islam. Urusan sedekah, penulis ingat cerita para kiai yang dinukil dari Shahih Bukhari.
Dikisahkan ada seorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak, untuk bersedekah secara sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai ribuan dinar dalam waktu 1 tahun. Begitu terkumpul, ia pergi keluar saat malam hari dimana kondisi gelap gulita. Kemudian dilihatnya ada seorang perempuan yang sedang tidur di jalan. Ia pun berkata dalam hati: “Perempuan ini pasti orang susah”, diberikannya uang, lalu ia tutup wajahnya dan bergegas pergi supaya tidak diketahui orang lain. Apa yang terjadi kemudian?
Saat pagi hari, penduduk kampung gempar. Karena ada wanita tuna susila yang diberi sedekah oleh orang secara sembunyi-sembunyi. Pemberi sedekah tadi berkata “Masya Allah!! Ternyata aku salah memberika sedekah”, “Ya Rabb dalam setahun ini aku mengumpulkan uang untuk dapat pahala sedekah secara sembunyi – sembunyi namun ternyata uangku salah sasaran”.
Tetapi orang tersebut tidak putus asa. Ia kumpulkan lagi uang hingga setahun berselang, yang jumlahnya mencapai sekian ribu dinar. Orang tersebut lantas bertekad tidak mau tertipu untuk kedua kalinya. Dilihatnya ada pria yang sedang duduk terdiam di sebuah tempat yang gelap. “Ini pasti orang susah”, begitu katanya dalam hati.
Tak menunggu lama, ia lantas memberikan sedekah yang telah ia persiapkan, dan ia segera lari. Gerangan apa yang terjadi kemudian? Paginya, penduduk kampung menceritakan bahwa ada pencuri yang akan mencuri, namun malah justru mendapat uang sedekah dalam jumlah yang besar.
Orang yang bersedekah itu lantas berkata: “Ya Allah.. dua tahun aku bekerja khusus untuk memberi sedekah orang yang susah dengan sembunyi sembunyi. Tetapi mengapa selalu salah sasaran Ya Rabb..” Dan, orang yang gemar sedekah itu pun belum putus asa.
Ia kumpulkan lagi hingga 1 tahun lamanya. Ia bermunajat kepada Allah: “Ya Rabb ini yang terakhir, kalau sekiranya salah lagi, sungguh aku sudah tidak mampu lagi Ya Rabb”..Kemudian ia berjalan keluar mencari orang yang tepat diberi sedekah. Dilihatnya ada orang tua tengah malam berjalan sendiri dengan tongkatnya tertatih–tatih. Berkatalah ia dalam hati: “Ini pasti orang yang berhak mendapatkan sedekahku, berjalan dengan tongkat di waktu tengah malam, ia pasti orang susah”.
Tanpa pikir panjang lagi, ia lempar uang sedekah seraya berkata “ini untukmu” dan ia pun pergi. Pagi harinya penduduk kampung gempar lagi, mereka berkata bahwa “Orang yang paling kaya dan kikir di daerah ini, semalam mendapat uang sedekah sembunyi–sembunyi. Si pemberi sedekah itu pun berkata: “Ya Rabb yang pertama wanita tuna susila, yang kedua pencuri, yang ketiga orang paling kaya dan kikir di kampungnya. Ya Rabb apa arti dari perbuatanku ini?”
Orang yang gemar bersedekah itu pun terdiam. Setelah 20 tahun berselang, Allah SWT sampaikan kabar padanya bahwa ada dua orang ulama besar kakak beradik. Muridnya puluhan ribu dan ia termasuk rajin mendatangi majelis ulama kakak-beradik itu.
“Ini ulama kakak beradik, dua–duanya orang yang sangat luar biasa ilmunya luas, pengikutnya puluhan ribu, Subhanallah, siapakah ayahnya?” Ia berkata dalam hati. Penduduk kampung pun menjawab, ternyata kakak-beradik itu adalah anak dari perempuan yang dulu pernah mendapat sedekah di tengah malam.
Ibunya melakukan pekerjaan hina itu untuk menafkahi anaknya, dan berkat sedekah yang ia terima, perempuan tadi lantas taubat kemudian ia sekolahkan kedua anaknya dengan harta sedekah itu. Allah jadikan dengan harta itu kedua anaknya menjadi orang baik dan ulama besar serta pahalanya kembali padanya. Air matanya mengalir, karena ternyata yang ia sedekahkan 20 tahun yang lalu, Allah menjadikannya berlipat ganda hingga muncul dua orang ulama sholih dengan puluhan ribu orang beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk dia.
Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali yang shalih wafat. Masya Allah ratusan ribu yang mengantar jenazahnya. Siapa orang itu? Kata penduduk, orang itu dulu pencuri, saat ia sedang mencuri ia berdoa kepada Allah “Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku akan bertaubat”.
Kemudian ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat, dan ia bersedekah. Ia lantas beribadah dan tidak keluar dari tempat ibadahnya hingga Allah menjadikannya orang yang saleh. Kemudian orang yang bersedekah terharu atas dua kabar itu. Ia berdoa “Ya Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orang tua yang paling kaya dan kikir di kampung ini”.
Ternyata orang tersebut telah wafat dan ia pindah ke tempat lain. Semasa hidup, ia berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk membangun Baitul Maal bagi para anak yatim yang sampai sekarang hartanya masih makmur. Karena orang kaya nan kikir itu malu, sebab tengah malam ada yang memberinya sedekah. Dia berkata “ini orang sedekah padaku, sementara aku tidak pernah bersedekah. Mulai saat ini aku nafkahkan seluruh hartaku dan harta sedekah ini untuk baitul maal. Harta di Baitul maal terus berlipat ganda hingga 20 tahun tidak berhenti. Ini pelipatgandaan di dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah SWT. Insya Allah….
Semoga semangat berkurban hari ini terus dapat kita pelihara di hari-hari yang akan datang…
Ngoto, malam 11 Dzulhijjah 1440 H / Agustus 2019
Bramma Aji Putra, Humas Kemenag DIY dan Pengurus LTN PWNU DIY
______________
Semoga artikel Semangat Kurban dan Keajaiban Sedekah ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait Semangat Kurban dan Keajaiban Sedekah di sini
simak video terkait di sini