Selalu Berusia 15 Tahun: Kasih Sayang Kyai Ali Maksum Kepada Putrinya
KH. Ali Maksum adalah putra pertama dari hasil perkawinan KH. Ma’shum bin KH Ahmad Abdul Karim dengan Nyai. Hj. Nuriyah binti KH Muhammad Zein Lasem, yang lahir pada tanggal 2 Maret 1915 di desa Soditan Lasem kabupaten Rembang.
Keluarga KH Ali Maksum, sejak dari zaman kakek-kakeknya dahulu hingga sekarang adalah keluarga besar yang kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari nilai-nilai kepesantrenan. Ayahnya KH. Ali Maksum yang terkenal dengan panggilan Mbah Ma’shum ini merupakan pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah di desa Soditan, Lasem, Rembang.
Saat KH Ali Maksum menjadi Rais ‘Aam PBNU, banyak sekali tamu yang datang, termasuk para wartawan. Kalau tanya soal anak, pasti saya yang anak terakhir dikatakan masih berusia 15 tahun. Setiap yang wawancara soal itu, selalu jawabannya sama, saya masih berusia 15 tahun.
Saat itu saya protes, kenapa Bapak kok selalu jawab 15 tahun?
“Aku kan tidak plin-plan. Kalau dijawab 15 tahun, ya selalu 15 tahun,” jawab Bapak sambil tertawa.
Jadi waktu saya sudah kuliah, dan setiap mau datang bulan pasti perutnya sangat terasa sakit. Dan waktu tengah malam bapak melihat saya pingsan menahan rasa sakit tersebut. Kemudian bapak bertanya kepada ibu.
“Ida kok merasa sakit perutnya seperti itu kenapa?” Tanya Bapak.
“Lha ya, kalau lagi haid, Ida ya begitu, sakit perutnya,” Jawab Ibu.
“Oh, Ida itu sudah haid ya.” Bapak menegaskan.
Setelah tahu kalau saya sudah haid, kemudian Bapak merencanakan untuk menikahkanku. Seandainya Bapak tidak melihat saya tidak sadarkan diri karena sakit perut, mungkin saja Bapak selalu menganggapku masih kecil, masih berusia 15 tahun.
(Dikisahkan langsung putri terakhir KH Ali Maksum, yakni Ibu Nyai Ida Rufaida Ali kepada redaksi Bangkit, Muyassaroh)
Demikian Artikel Tentang Selalu Berusia 15 Tahun: Kasih Sayang Kyai Ali Maksum Kepada Putrinya, Semoga Memberi Kita Semua Manfaat.
Simak juga arikel lainnya di sini