Kamis malam Jum’at, 8 Agustus 2019, dilangsungkan tahlil malam ketiga bagi Mbah Maimoen Zubair di komplek Pesantren Al Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah. Ribuan jama’ah memadati kediaman Mbah Moen, sampai meluber di berbagai sudut pesantren.
Dalam kesempatan ini, sambutan atas nama keluarga disampaikan oleh KH Najih Maimoen. Dalam sambutannya, Gus Najib mengisahkan telah meminta santrinya untuk menghubungi para habaib yang berada di Kota Suci Makkah agar berkenan untuk mendoakan pemakaman Syaikhuna Maimoen.
“Alhamdulillah Habibana Rizieq bersedia untuk memberikan barokah doanya. Bahkan Habib Hanif Al Attos ikut mengangkat keranda jenazah beliau.
“المرء مع من أحب”
Seseorang dikumpulkan bersama orang yang di cintainya.
“Wong iku di delok wayah matine, kapan dino matine.”
Orang itu dilihat bagaimana ia meninggal, hari apa meninggalnya.
“Nak aku mati dino Jumat berarti aku wali, tapi nak aku mati dino Seloso mongko aku termasuk ulama’ seng seneng ngaji.”
Andai aku meninggal hari Jumat maka aku wali, tapi kalau aku mati hari Selasa maka aku termasuk ulama’ yang senang mengaji
Keinginan Mbah Moen yang disampaikan pada dokter pribadi beliau yaitu Dokter Fajar, Alhamdulillah semua itu diijabahi oleh Allah.”
Demikian sekilas sambutan Syaikhona KH Najib Maimoen. Semoga menjadi pelajaran penting buat semuanya.
Penulis: Khobir Egp, santri Sarang.