PC IPNU-IPPNU Bantul memiliki salah satu wadah majelis sholawat yang semakin bertambah jama’ahnya dari waktu ke waktu yakni bernama Majelis Pena yang artinya Majelis Pecinta Nabi.
Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
Bantul – Rabu (29/05) PC IPNU-IPPNU Bantul menyelenggarakan jama’ah sholat tarawih bersama serta rutinan sholawat di Kantor PCNU Kabupaten Bantul yang terletak di Jl. Marsda Adisucipto No.51, Karangbayam, Bantul, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jama’ah sholat tarawih pelajar NU Bantul ini diimami oleh gus Tazayyan Nahdliyyin dengan bilal rekan Muhammad Irfan Faziri bergantian dengan rekan Septian Nur Prasetya. Setelah tarawih acara dilanjutkan dengan bersholawat bersama yang dihadiri ratusan pelajar NU Bantul.
PC IPNU-IPPNU Bantul memiliki salah satu wadah majelis sholawat yang semakin bertambah jama’ahnya dari waktu ke waktu yakni bernama Majelis Pena yang artinya Majelis Pecinta Nabi yang didirikan bulan Februari tahun 2017 pada masa kepemimpinan rekan Ahmad Sidik dan rekanita Amin Khotimah ketua PC IPNU-IPPNU periode sebelumnya.
Ketua PC IPPNU Bantul rekanita Winda Fitriliyani mengatakan bahwa rutinan sholawat majelis pena ini majelis rutin yang menjadi salah satu ajang silaturrahim pelajar NU se-kabupaten Bantul. Terbukti pada majelis tersebut masing-masing dapat mengenal satu sama lain yang berasal dari berbagai kecamatan. Majelis pena tidak hanya diikuti oleh kader struktural IPNU-IPPNU saja, akan tetapi juga diikuti oleh para kaum pemuda, pelajar sampai dengan santri yang ada di kabupaten Bantul.
“Terima kasih kepada seluruh rekan-rekanita yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir diacara malam hari ini. Kami juga memohon maaf apabila dalam menyediakan tempat dan beberapa hal lainnya ada yang kurang berkenan di hati rekan-rekanita semua. Semoga acara positif seperti ini dapat berjalan istiqomah” tutur ketua PC IPNU Bantul rekan Defik Ardiyanto.
Setelah sholawat berlangsung kurang lebih dua jam, acara selanjutnya mauidzoh hasanah yang diisi langsung oleh gus Ahmad Muhammad Naufal Al-Bustomi salah satu penggagas sekaligus pendiri dari majelis pena tersebut. Isi dari mauidzoh hasanah tersebut yakni tentang cinta kepada kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Tidak hanya sekali atau dua kali, gus Naufal menyisipkan guyon ala santri “Ibadah yang paling enak itu sholawat. Kalau mas-mas penerbang ini cinta, saking cintanya walaupun belum pernah bertemu kanjeng Nabi, mas-mas ini semangat nabuh. Tidak peduli balik dicintai atau tidak. Ya seperti menabuh alat itu, tetap yakin walaupun bertepuk sebelah tangan” tuturnya hingga menimbulkan gelak tawa para jama’ah yang sedang diambang usia remaja.
Gus Naufal juga berpesan bahwa dalam menggapai mahabbah kepada kanjeng Nabi di jaman seperti ini kita sebagai anak muda harus belajar kembali dari kisah yang tidak hanya terbatas soal jihad. “Ayo ngopi agar pikiran kita luas” tutupnya.
Acara yang berlangsung meriah itu kemudian ditutup pada pukul 23:00 WIB. (Istiana)