Rahasia Membangun Keluarga Sakinah Ala Gus Hilmy

Keluarga Sakinah

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

BANTUL-Kalau sudah bicara perkawinan sudah berbicara dua latar belakang yang berbeda. Adanya perkawinan itu adanya pasangan. Seperti sandal ada yang kanan dan kiri. Kalau laki-laki semua, gak pas dan itu dilarang. Demikian juga kalau perempuan semua, ya gak pas dan dilarang. Itu namanya bukan pasangan.

Demikian ditegaskan oleh Wakil Rais Syuriah PWNU DIY, Dr. KH. Hilmy Muhammad dalam acara Sapa Penyuluh Agama Islam yang mengambil tema Rahasia Nikah untuk Merespon Isu Isu Hukum Perkawinan, di Hotel Ros In, Jalan Paris, Bantul Kamis (20/7/2018) .

Bacaan Lainnya

“Namanya pasangan ya memang ada perbedaan. Itu sunatullah. baik latar belakang keilmuan, pendidikan, budaya, pekerjaan dan sebagainya. Karena memang perkawinan itu menyatukan dua hal yang berbeda,” tegas Gus Hilmy.

Lalu bagaimana rahasia membangun keluarga sakinah dengan fakta demikian?

“Kata kuncinya menurut saya ada pada kata toleran. Tepo seliro. Saling menghormati, menyayangi dan tolong menolong. Dua orang yang berbeda ini harus menyadari fungsinya dan mengenali kedudukannya masing-masing. Kegagalan mengenal dirinya sendiri tersebut akan menjadikan tidak bisa saling menyayangi,” jelas Gus Hilmy yang juga pengasuh Pesantren Krapyak.

Kita, lanjut Gus Hilmy, tidak boleh mestinya saling mendominasi. Satu harus menyadari kedudukan yang lain. Kalau yang lain dominan atau menang-menangan, ya gak jadi. Itu memang berat dan sulit, tapi kita harus sabar menjalani.

“Perkawinan itu ibarat lotre, kadang dapatnya pas, kadang pula gak pas. Menyikapi hal itu ya harus sabar dan menganggap semua itu ibadah. Ibadah nikah ya itu. Ada ibadah sabar, ibadah tawakkal dan macam macam. Orang kok mampu mempertahankan keluarga, tingkatan imannya itu sungguh kuat dibandingkan dengan yang jomblo,” terang Gus Hilmy.

Gus Hilmy lalu menjelaskan jika mengingingkan pasangan kita menjadi baik, maka kita juga harus berbuat seperti itu.

“Kalau kita ingin memiliki istri seperti Siti Khadijah, ya kita harus seperti Nabi Muhammad Saw., dalam bertingkah laku. Jangan kita mengharapkan istri seperti Khadijah, tapi kelakuan kita seperti Abu Jahal,” ungkap Gus Hilmy yang disambut tawa peserta.

Kalau simbah-simbah saya dulu (KH. Ali Maksum-red), lanjut Gus Hilmy, punya cara mudah untuk membangun keluarga sakinah. Bagaimana caranya?

“Kalau menginginkan pasangan baik ya harus jadi orang baik njenengan. Gak bisa gak. Lalu bagi suami, jadilah imam sholat. Istri pun demikian, selalu mengajak suami untuk sholat berjamaah,” tegas Gus Hilmy.

Acara yang diselenggarakan oleh Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kabupaten Bantul tersebut dihadiri oleh Kakanwil Kemenag DIY, KH M Lutfi Hamid, M. Ag dan para Penyuluh Agama se-Kabupaten Bantul. (rk)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *