Rahasia Karomah Kewalian Guru Sekumpul Tak Bisa Disembunyikan Lagi

Kisah Tawadlu'nya Waliyullah Abah Guru Sekumpul Martapura

Rahasia Karomah Kewalian Guru Sekumpul Tak Bisa Disembunyikan Lagi.

Ini kesaksian dari Allahyarham Guru Bakrie. Pernah dulu ada fitnah terhadap Syaikhona Abah Guru Sekumpul. Waktu itu pernah satu kali Abah Guru tidak sholat Jum’at lalu dikatakan wali apa itu sampai tidak sholat Jum’at.

Guru Bakrie akhirnya bertemu dengan Abah Guru.

“Aku sudah siap-siap di kamar mau berangkat ke Mesjid untuk sholat jum’at dan tiba-tiba aku lihat al-Qur’an itu bediri tepat di depan pintu kamar. Aku tidak mungkin melangkahi al-Qur’an itu sehingga aku duduk menunggu al-Quran itu tidak berdiri lagi di depan pintu kamar, tapi Al-Qurr’an itu tetap berdiri sampai berakhirnya sholat Jum’at baru al-Quran itu menyingkir dari pintu. Dan aku tidak tahu ada apa di balik itu semua, tapi aku hanya tidak mungkin melangkahi Al-Quran sehingga aku tidak sholat Jum’at dan aku pun difitnah macam-macam, tapi aku hanya diam tidak melawan karena mereka tidak tahu kenapa aku tidak sholat Jum’at.” kisah Abah Guru Sekumpul kepada Guru Bakrie.

Guru Bakrie juga mengisahkan kejadian yang luar biasa.

“Waktu itu ada haji akbar dimana wukuf Arafah bertepatan hari Jum’at dan waktu itu di Mekah dan Arafah turun hujan, karena tidak biasa Mekah turun hujan. Aku membawa rombongan untuk haji akbar itu.  Saat tawaf dan juga saat di padang Arafah aku melihat Syaikhona Abah Guru dengan berpakaian ihram dan yang lihat beliau bukan aku saja tapi hampir seluruh jemaah yang aku bawa melihat Syaikhona Abah Guru Sekumpul sampai aku berkesimpulan Abah Guru berangkat menunaikan ibadah haji karena saat itu ibadah haji akbar.

Pada hari ahad sore aku telpon kawan ku yang berada di Banjar, apakah Majelis Sekumpul jalan atau istirahat, karena aku pikir Abah Guru menunaikan ibadah haji. Tapi aku kaget karena kawan ku bilang Majelis Sekumpul tetap jalan seperti biasa. Dan kami semua jemaah heran karena kami yakin betul Abah Guru Sekumpul terlihat di beberapa tempat walau saat di dekati Abah Guru menghilang.

Sampai akhirnya aku pulang ke benua lagi. Dan masih penasaran dengan hal itu, lalu selesai majelis kamis sore di sekumpul aku mendatangi ibu Rahmah adik dari Abah Guru sekumpul untuk bertanya apakah Abah Guru berangkat haji tahun ini.

Ibu Rahmah berkata bahwa Abah Guru tidak berangkat kemana-mana tapi memang ada hal yang aneh. Waktu itu aku lewat kamar Abah Guru karena waktu itu pintu kamar sedikit terbuka dan tanpa sengaja aku lihat Abah guru memakai pakaian ihram dan pakaian ihram itu terlihat basah seperti kena hujan.

“Mendengar penjelasan itu aku pun yakin kata Guru Bakrie bahwa yang aku lihat itu betul-betul Abah Guru sekumpul karena saat itu mekah dan arafah di guyur hujan,” kata Guru Bakrie.

Waktu itu aku bertamu ke rumah Abah Guru Sekumpul. Dan aku lihat di depan ada orang tua yang duduk menunggu untuk bertemu Abah Guru. Karena belum dapat ijin dari petugas, orang tua itu menunggu di depan pintu rumah Abah Guru Sekumpul.

Aku pun masuk bertemu Abah Guru, waktu kami berbincang-bincang Abah Guru berkata:

“Bakrie kita betangguhan yo (main tebakan). Coba ikam tangguhi (coba tebak), siapa nama orang yang menunggu di depan tu nah beserta bin nya, lalu darimana asalnya dan mau apa dia kesini.”

“Kada tahu ulun abah, ulun hanyar hari ini aja betamu lawan urang itu (tidak tahu abah, saya baru pertama kali ketemu dengan orang itu).” jawab Guru Bakrie.

“Namanya tu Bakrie ae fulan bin si fulan, alamat nya di jalan ini, urg barabai. Kesini hendak minta banyu soalnya ada keluarganya yang sakit keras.”

Lalu Guru Bakrie menemui orang itu dan bertanya siapa nama dengan binnya, alamat rumahnya dan hajatnya kesini, dan memang benar sekali, apa yang diucapkan Abah Guru itu tepat semua, padahal Abah Guru Sekumpul baru pertama kali bertemu, itu karena Abah Guru kasyaf dan tahu apa yang ada di dalam hati orang itu.

Pernah juga ada seorang Habaib yang bertamu Abah guru dan pakaiannya seperti pakaian orang yang mau kondangan pakai baju hem, dan celana panjang sambil baucap :

“Aku ne habaib guru”

Abah Guru berkata :

“Kada usah baucap kaya itu, aku tahu ja orang itu habaib atau kada.”

Maka Habaib itu pun diam karena merasa malu kurang adab dengan Abah guru.

Dan Guru Bakrie berkata:

“Munafik bila aku berdusta, aku bertemu dengan Abah Guru dan Abah Guru berkata:

“Aku Bakrie kemarian sabtu pengajian ibu-ibu hendak mehimungi (menyenangkan) para ibu-ibu di majelis sabtu sekumpul, jadi Aku hendak belucu-lucu. Aku pakai jas, pakai kopiah hitam dan pakai kacamata hitam sehingga ibu ibu tertawa melihat aku. Tapi tidak berapa lama, aku melihat Rasulallah hadir dan datang kepadaku sambil memeluk dan mencium ku, aku kaget dan menangis terisak-isak di tengah Majelis ibu ibu, karena aku merasa tidak pantas di peluk dan di cium Rasulallah. Yang niat nya Aku hendak belucu-lucu menjadi betangisan di majelis, karena hadirnya Rasulallah.”

Guru Bakrie berkata :

“Aku di ijini menceritakan hal ini oleh Abah guru apabila Abah guru sudah tidak ada lagi, karena akan menjadi fitnah bagi Abah Guru sekumpul, dan aku Munafik apabila cerita ku ini dusta belaka.”

Syaikhona Abah Guru sekumpul berkata:

“Sekiranya kalian dibukakan hijab ini maka kalian akan lebih banyak menangis daripada tertawa, dan lebih banyak bergadang sedikit tidur karena yang kalian lihat akan membuat kalian lebih banyak menangis dan sedikit tidur.
Subhanallah..!”

Penulis: Yusrie Salman Al-Aydrus.

_______________

Semoga artikel Rahasia Karomah Kewalian Guru Sekumpul Tak Bisa Disembunyikan Lagi ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

simak artikel terkait Rahasia Karomah Kewalian Guru Sekumpul Tak Bisa Disembunyikan Lagi di sini

simak video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *