Rahasia Berkahnya Ilmu Ulama Menurut Gus Qoyyum Lasem.
Jaga toko sambil mendengarkan pidato para alim ulama, nyaman bener, dan sambil senyam-senyum sendiri hehe. Akhirnya, jadi ingin mengetik cuplikan mauidzah Al-Mukarram Gus Qoyyum waktu acara haul almarhum almaghfurlah KH. Bisri Syansuri ke 41.
***
Ulama/orang dulu, uang dikorbankan demi ilmu, sekarang, ilmu dikorbankan demi uang!
Mbah Hasyim Asy’ari jualan sate waktu jadi Rais Akbar PBNU. Mbah Maksum, di Jombang, dagang di Jombang. Pengarang Ahkamul-Qur’an lil-Jasshos. Al-Jashas itu penjual gamping, dari kata jissun; gamping. Futuuhul Buldan karya Imam al-Baladuri. Baladuri itu apa? Jual jambu mente!
Bapak antropologi dan sosiologi islam Imam Ibnu Khaldun! Teori Imam Ibnu Khaldun begini: “Kalau dagang dulu, menjadi pejabat, itu sah!” Tapi yang repot itu, sebelum punya jabatan ndak dagang, begitu punya jabatan, dagang! Ini memang masalah dalam teori Ibnu Khaldun. Sebab ia punya kekuasaan dan menggunakannya untuk melebarkan sayap dagangannya. Ini ruwet!
Itulah kenapa ulama dahulu barokahnya luar biasa.Β Ulama dahulu luar biasa, kalau kita-kita sekarang, biasa keluar! ini repot
Dalam kitab Bughyatul Adzkiya’ karya Syaikh Mahfudz at-Termasi; Dulu di Mesir ada dua ulama kondang, Syaikh Abil Gheish dan Imam Badawi. Setelah kewafatan Imam Badawi para muridnya mengadakan maulidan (Memperingati hari lahir), bukan haul kematian seperti kebanyakan ulama lainnya.
Lha, Syaikh Abul-Gheish ini pernah pidato dan ngomong ke khalayak ramai, “Ada apa maulidnya Imam Badawi itu ada apa?! Sekarang itu masih ada ulama yang lebih hebat dari Imam Badawi (Maksudnya adalah dia sendiri), jangan! Kenapa hadir dalam maulidnya Syaikh Badawi!?” Sombong dia, menggunjing, mencela Syaikh Ahmad Badawi.
Ndilalah, suatu saat, waktu makan ikan laut, ada duri yang nyangkut di tenggorokannya (Coro jawane kuwalat) sampai sembilan bulan dia berusaha mengeluarkannya, tapi tidak berhasil, hingga lehernya membengkak sebesar rumah lebah.
Akhirnya, dia taubat dan berziarah ke makam Imam Badawi. Setelah baca surat Yasin, bi idznillah, langsung bersin keras; duri dan darah keluar dari mulutnya, tapi masih sakit dan membengkak sebesar sarang lebah. Akhirnya dia teriak, “Syaikh Ahmad Badawi, saya taubat! Saya taubat!”. Begitu bilang saya taubat, bengkaknya langsung hilang! Dan sakitnyapun, hilang!
Jadi dulu sudah ada ulama atau kyai saling iri, tapi untung taubat, hehe.
Karena kalau punya ilmu tapi iri hati, itu tidak baik. Sebab levelnya akan jatuh menjadi ke level binatang; asfalas-saafiliin. Kalau naik, jadi ahsanit-Taqwiim, itu level yang bagus.
Kalau yang rendah asfalas-saafilin, lebih rendah lagi, Aspal!
Demikian tentang Rahasia Berkahnya Ilmu Ulama Menurut Gus Qoyyum Lasem, semoga manfaat.
Penulis: Gus Robert Azmi.