Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYAKARTA-Dalam dunia mahasiswa, istilah aktivis tentu bukanlah sesuatu yang asing. Aktivis biasanya disandingkan kepada orang yang memiliki aktivitas rutin dalam pengembangan diri dan lingkungannya. Namun tidak jarang, ketika disebutkan istilah aktivis bagi kalangan tertentu terbayang sosok yang aktif di organisasi dan suka mengkritik serta dipandang sebagai orang yang suka membuat rusuh. Padahal sebenarnya tidak demikian. Misalnya UNU Yogyakarta
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta sebagai kampus yang berbasis aswaja, mendorong mahasiswanya untuk menjadi aktivis yang berprestasi dan berkontribusi terhadap masyarakat. UNU Yogyakarta berkomitmen mencetak mahasiswa yang aktif dan mempunyai jiwa leadership. Hal itu disampaikan oleh Prof. Purwo Santoso, Rektor UNU Yogyakarta saat acara kuliah umum sosio-preneurship belum lama ini.
“UNU bercita-cita menghasilkan lulusan yang berjiwa pemimpin. UNU ingin mahasiswanya menjadi lulusan yang menyediakan lapangan kerja, bukan lulusan yang bermental pencari kerja. Sehingga dengan demikian lulusan UNU mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat,” demikian disampaikan Prof. Purwo.
Untuk menuju pada cita-cita itu, Rektor beserta civitas akademika UNU Yogyakarta mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas bahkan di luar kampus.
“Kelas itu hanya perantara, kalau kalian diibaratkan sebagai tanaman merambat, kelas hanya sebagai alat merambat. Kemampuan merambat tergantung pada kalian. Tumbuhan yang diterpa sinar matahari akan semakin tinggi tumbuhnya. Demikian dengan kalian. Kalau kalian menempa diri kalian tidak hanya di dalam kelas, maka kalian akan semakin cepat tumbuh” demikian Purwo membakar semangat mahasiwanya. Berita Islam terkini(Ts/rk)