Peringatan Bahaya Lidah Manusia yang Memang Tidak Bertulang

Peringatan tentang Bahaya Lidah Manusia

Peringatan Bahaya Lidah Manusia yang Memang Tidak Bertulang.

Lidah manusia adalah juru bicara manusia dalam hidupnya. Nikmat lidah sangat besar manfaat bagi manusia, tapi lidah juga memberikan bahaya besar manusia. Karena lidah keseleo, apalagi salah, manusia bisa terpuruk dan mendapatkan nasib yang mengenaskan. Jangan sampai nikmat besar berupa lidah menjadi penghalang manusia untuk dekat dengan Allah SWT.

Berikut ini adalah nasehat-nasehat ulama’ tentang bahaya besar lidah yang dijelaskan oleh Habib Zain bin Ibrahim bin Smith, Madinah di kitabnya “faraidh Al-Mukhtarroh”.

Pertama, lidah itu bentuknya kecil tapi dosa yang ditimbulkannya besar, tidaklah di campakkan wajah wajah manusia ke dalam api neraka melainkan akibat dari lidah lidah mereka. Dan Allah telah menjadikan gigi dan dua bibir sebagai pintu untuk lidah demi memperkuat penjagaan lidah (dari berucap dengan ucapan yang tidak bermanfaat). ( Kalam Al Habib Abdullah bin Idrus Alaydrus /169).

Kedua, dikisahkan dari Lukmanul Hakim bahwasanya Tuannya menyerahkan seekor kambing padanya, lalu sang Tuan berkata kepadanya: “Sembelihlah kambing itu, lalu berikan kepadaku bagian yang terbaik dari kambing itu.”

Lukman pun memberikan hati dan lidah kambing kepada sang Tuan. Beberapa hari kemudian, sang Tuan menyerahkan lagi seekor kambing kepadanya seraya berkata: “Sembelihlah kambing itu dan berikan kepadaku bagian yang terjelek dari kambing itu.”

Lalu Lukman pun memberikan hati dan lidah kambing tersebut kepadanya, maka sang Tuan menanyakan hal itu. Lukman menjawab, “Keduanya (lidah dan hati) merupakan anggota terbaik jika keduanya baik dan merupakan anggota yang terjelek jika keduanya itu jelek. (Kitab Manhaj Showi /332 ).

Ketiga, Nabi Isa alaihissalam beserta hawariyun (murid-murid terbaiknya) melewati bangkai seekor anjing, lalu murid-muridnya berkata: “Alangkah busuknya bau anjing ini.”

Nabi Isa pun berkata: “Alangkah putihnya gigi anjing ini .”

Seakan-akan Nabi Isa Alaihis sallam melarang mereka untuk menggunjing anjing tersebut dan mengingatkan mereka supaya tidak menyebutkan sesuatupun dari makhluk Allah kecuali sesuatu yang terbaik yang dimiliki oleh makhluk tersebut. (Kitab Ihya, 3/124).

Keempat, Sayyidina Ali karamallahu wajhah berkata: “Seandainya aku mencela seorang perempuan dengan kehamilannya, niscaya aku takut menjadi orang yang hamil”. (Sarah Ainiyah/216 ).

Kelima, disebutkan dalam kitab “Al-Haqoiq” bahwasanya Nabi Nuh Alaihissalam melihat seekor anjing yang mempunyai empat mata di rumahnya, lalu Nabi Nuh pun menganggap anjing itu jelek.

Maka anjing pun berkata: “Wahai Nabi Nuh, mengapa engkau mencela ciptaan Allah? seandainya urusan penciptaan itu diserahkan kepada ku, maka aku tidak mau menjadi seekor anjing, adapun Dzat yang menciptakan adalah Dzat yang tidak ada Aib sedikitpun pada-Nya.”

Kemudian Nabi Nuh pun menangis tersedu-sedu. (Mawahibus Somad/5).

Keenam, para ulama menerangkan bahwasanya melaknat seseorang kepada Dzatnya itu tidak boleh kecuali kepada orang yang kita yakini bahwa orang tersebut meninggal dalam keadaan kafir seperti Firaun atau orang tersebut benar-benar keadaannya tidak akan mendapatkan rahmat Allah seperti Iblis . (Kitab Ihya, 3/106).

Ketujuh, jika lidah yang suci membaca surat Al Fatihah untuk orang yang sakit maka orang yang sakit itu akan mendapatkan kesembuhan ataupun lidah yang kotor karena suka mencela dan berbohong walaupun membaca Al Fatihah 100 kali, niscaya orang yang sakit itu tidak akan mendapatkan kesembuhan.

(Sumber: Nasehat Habib Hamid bin Muhammad Al-Hamid, pimpinan Majlis Dzikir Shirothol Mustaqim, Makassar)

_________________
Semoga artikel Peringatan Bahaya Lidah Manusia yang Memang Tidak Bertulang ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan untuk kita semua, amiin.

simak juga artikel terkait di sini

simak juga video terkait di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *