Penghormatan Gus Dur dan KH Hamid Pasuruan Kepada Gus Kelik Krapyak

gus kelik dan habib syekh

Almarhum Al-Maghfurlah KH. R. Hafidz Abdul Qodir bercerita bahwa Mbah Ali Maksum pernah meminta doa kepada KH. Abdul Hamid Pasuruan untuk Gus Kelik agar bisa hidup layaknya orang normal. Ternyata Mbah Hamid justru memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak harus diambil pusing.

“Tidak apa-apa, tambah aku yang jaluk doa neng Gus Rifqi,” kata Mbah Hamid kala itu.

Semenjak itulah KH. Ali Maksum sayang kepada Gus Kelik, bahkan sampai berwasiat kepada keluarga “Jaga Rifqi, insya Allah masuk surga alias dialah yang merawatnya.”

Penulis pernah dipanggil Gus Kelik ketika hendak membeli rokok di Kopontren Al-Munawwir. Dengan mendekat, beliau berkata: “Kang, ada uang seribu rupiah?” Saya jawab ada. Dan hampir setiap santri di Krapyak pernah dimintai uang yang nominalnya berbeda.

Dalam keseharian,Gus Kelik memiliki kebiasaan mencari kardus ditoko sekitarpesantren. Ia juga menyewakan alat katering. Anehnya, setiap tahun hasil dari usahanya ini digunakan memberangkatkan jamaah ziarah Wali Songo. Santri yang ikut diminta membayar semampunya, bahkan tidak sedikit yang gratis.

Keanehan yang tidak lumrah terhadap Gus Kelik, ketika kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid di Pondok Krapyak. Kala itu Gus Dur tidak mau duduk kecuali berdampingan dengan Gus Kelik. Tidak hanya itu, justru Gus Dur lah yang mencium tangannya.

Gus Kelik dikatakan wali karena setelah menikah, ternyata memiliki pengetahuan dan pemahaman kitab kuning yang mumpuni. Ia juga bisa mengaji kitab dan memimpin shalawat. Padahal, semenjak kecil sampai dewasa tidak pernah “menyentuh” kitab apa pun.

“Nasib” para wali Allah apabila telah diketahui keunggulan dan kelebihan nya justru berakibat usia yang singkat. Sehingga ketika sebagian kalangan sudah melihat derajat atau maqam kewalian yang dimiliki, ajal akhirnya menjemput yang bersangkutan.

Termasuk dalam hal ini adalah sosok Gus Kelik.

Beliau wafat di RS Panembahan Senopati Bantul dalam usia 58 Tahun. Selamat jalan dan menemui Rabb-mu, dan kami mengiringi dengan untaian doa.

Penulis: Ifdlolul Maghfur, santri Pesantren Madrasah Hufadz Krapyak (1999-2008).

 

Advertorial: 1926_Store Menjual Kaos Santri

Bagi pembaca yang belum mendapatkan/ memiliki koleksi Kaos Santri terkeren kami
silahkan  segera menghubungi customer service kami via Whatsapp di 085772333814 / 085740902266
Rincian Harga
Size : S, M, L, dan XL     = Rp 65.000
Size : XXL                       = Rp 70.000
Size : XXXL                     = Rp 75.000
Lengan Panjang tambah  = Rp 5000.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *