PEKALONGAN, BANGKITMEDIA.COM
Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) resmi menyelenggarakan Muktamar ke-12 yang berlangsung pada tanggal 14-18 Januari 2018. Muktamar Jatman ini bertempat di Pendopo Kajen, Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, dan dihadiri oleh ribuan jamaah.
Muktamar dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung soal kemajemukan bangsa yang harus dijaga bersama-sama. Kemajemukan ini harus menjadi pemersatu bangsa, bukan menjadi faktor pemecah-belah.
“Agama di Indonesia ini bermacam-macam, juga lebih dari seratus bahasa lokal yang berbeda-beda, ini adalah anuegerah dan takdir dari Allah SWT yang harus kita jaga. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini, saya titip kepada para kiai, kepada para jam’iyyah agar hal-hal yang berkaitan dengan ukhuwah kita, baik islamiyah, wathoniyah, basyariyah. Persatuan dan kesatuan dapat kita jaga,” tutur Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, selain meresmikan Pembukaan Muktaram XII Jatman, Jokowi juga akan membagikan program nasional yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi keluarga kurang mampu di Kabupaten Pekalongan lebih kurang 1.000 penerima.
Dihadiri presiden, Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya memberikan apresiasi. Beliau mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa membawa Indonesia menjadi negeri yang makmur atau baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Syaratnya jika mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Habib Luthfi juga menuturkan bahwa thariqah mengajarkan pula untuk bersyukur kepada Allah dengan cara membangun Indonesia. Bagian dari syukur itu, salah satunya dengan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “NKRI harga mati. Ini penilaian Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah,” tuturnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, KH. Said Aqil Siradj serta jajaran pengurus NU serta Jatman. Para masyayikh, mufti dan ulama dari negeri Syiria dan Mesir juga turut menyaksikan. (Anas)