Minum Air Doa Gus Ud Sidoarjo, Jenderal Nasution Selamat dari PKI

Minum Air Doa Gus Ud Sidoarjo, Jenderal Nasution Selamat dari PKI

Minum Air Doa Gus Ud Sidoarjo, Jenderal Nasution Selamat dari PKI.

KH Ali Mas’ud Pagerwojo Sidoarjo Jawa Timur. Lahir pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1979. Tidak pernah sekolah formal, tapi ilmunya diakui semua ulama pada masanya. Karomah-karomahnya juga dikenal luas para santri dan ulama, sehingga laku hidupnya melekat kuat dalam ingatan umat.

Pribadi Gus Ud, panggilan akrabnya, sangat riang gembira. Selalu terbuka kepada siapa saja, apalagi dalam menolong sesama, tanpa mengenal batas. Inilah juga yang dialami Jenderal Abdul Haris Nasution, sosok yang sangat lekat namanya dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965. Nama Jenderal Nasution menjadi salah satu bukti peristiwa kelam 1965 yang sampai sekarang masih menyisakan kontroversi tanpa henti.

Saat itu, sebelum terjadi peristiwa kelam itu, Jenderal Nasution bersama KH Mahrus Aly Lirboyo sowan kepada Gus Ud. Saat itu, Kiai Mahrus Aly adalah ulama kharismatik yang diakui keulamaan dan keberaniannya di Nusantara. Jenderal Nasution tidak begitu paham dengan sosok Gus Ud, tapi dijelaskan dengan penuh hikmah oleh Kiai Mahrus.

Saat bertemu Gus Ud itulah, Jenderal Nasution mendapatkan minum doa.

“Ombehen lee, kowe ben selamet” (minumlah nak, kamu biar selamat).” Ini ditegaskan Gus Ud kepada Jenderal Nasution.

Saat peristiwa kelam tahun 1965 meledak, Indonesia geger dan gonjang-ganjing. Jenderal Nasution termasuk orang yang selamat dan ia teringat dengan peristiwa minum air doa dari Gus Ud Sidoarjo itu.

Siapakah sebenarnya sosok Gus Ud?

Ketika membicarakan sosok wali yang satu ini, masyarakat pasti banyak yang tahu kisah-kisah tentang beliau. Beliau adalah seorang waliyullah yang luar biasa, hingga tak ada satupun ulama atau para wali di tanah Jawa ini yang tak mengenal sosok beliau. Beliau dimakamkan di desa Pagerwojo Sidoarjo. Makamnya banyak yang menziarahinya dan ketika wafat belum dikaruniai keturunan.

Menurut kisahnya yang lain, Gus Ud mendapat derajat kewalian itu sejak masih kecil. Gus Ud sangat nakal dan banyak tingkah hingga membuat ayahnya sering marah kepadanya. Sang ayah konon orang yang ‘alim dan mengajar ngaji di rumahnya. Setiap ayahnya mengajar sering terganggu oleh suara-suara teriakan Gus Ud kecil itu, hingga sang ayah memarahinya bahkan memukulnya dengan kayu kecil.

Nah.. dari situlah sang ayah melihat keanehan pada diri sang putra tersebut. Suatu saat ayanhnya menegur beliau sambil membentak.

“Kamu ini banyak tingkahnya, makanya gak bisa ngaji!”

Kemudian si kecil Gus Ud menimpali teguran ayahnya, “ngajar ngajinya saya ganti ya?”

Ayahnya heran dengan ucapan anaknya yang baru berusia 8 tahunan itu. Gus Ud langsung mengambil kitab kuning ayahnya tersebut dan langsung membacanya, meskipun kitab itu gundul (tidak ada harokatnya). Gus Ud kecil itu lancar membacanya berikut menjelaskan semua keterangan kitab itu.

Subhanallah !! ayahnya terheran-heran. Sejak itulah sang ayah membiarkan saja apa yang dilakukan putranya itu.

Ada lagi kisah yang lain saat itu musim haji. Gus Ud berangkat haji sama-sama dengan KH Mas Zubeir bin Harits. Ketika para jama’ah haji mau diberangkatkan, di dalam pesawat itu Gus Ud membaca marhabanan dengan suara keras dan tidak teratur sambil memukulkan sesuatu yang dipakai untuk musiknya.

Semua yang melihat tidak berani melarang, karena seluruh penumpang paham siapa itu Gus Ud. Hanya salah satu awak pesawat lelaki menegur Gus Ud dengan halus.

“Maaf pak, pesawat mau berangkat, tolong berhenti dulu.”

Gus Ud berhenti mambaca marhabanan itu dengan hati yang dongkol, dan lalu apa yang terjadi? Sampai beberapa jam mesin pesawat itu tidak mau hidup.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan ternyata tidak ada masalah, tetapi tetep saja tidak bisa hidup mesinnya. Akhirnya salah satu jama’ah haji ada yang menegur salah satu awak pesawat tadi agar minta maaf pada Gus ‘Ud karena telah menegurnya untuk diam.

Maka anjurannya dituruti juga.

“Saya minta maaf ya pak atas kelancangan saya tadi, jika sekarang bapak mau baca marhabanan tadi , monggo”

“Iyo, iyo …” jawab Gus Ud.

Dengan rasa suka Gus Ud langsung membaca marhabanan seperti tadi dengan memukul – mukul sesuatu untuk menjadi musiknya. Dan mesin pesawat langsung bisa hidup dan berangkat ke Arab dengan selamat.

Demikian kisah Minum Air Doa Gus Ud Sidoarjo, Jenderal Nasution Selamat dari PKI, semoga bermanfaat.

(Abu Umar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *