PIYUNGAN, BANGKITMEDIA.COM
Sekretaris MWC NU Piyungan, Junaidi menyampaikan bahwa desa Srimartani adalah Jawa Timurnya Islam di Bantul. Di Srimartani, ada sekitar 50 penghafal Al-Quran. Menyebarkan semangat menghafal Al Quran di Srimartani mulai diajarkan sejak dibangku sekolah. Salah satunya di MI Sananul Ula.
MI Sananul Ula membuka program kelas khusus hufadz (hafidz-hafidzoh). Lauching kelas Tahfidz ini diselenggarakan 5 Agustus 2017, di Daraman, Srimartani, Piyungan, Bantul. Ridwan, SE selaku Kepala Madrasah dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Madrasah Ibtidaiyah Sananul Ula membuka dua program kelas tahfidz, yaitu program reguler dan program khusus. Program reguler dipertuntukan oleh seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 6. Target hafalan juz 30. Program khusus merupakan kelas baru di tahun 2017-2018.
“Program khusus melalui proses seleksi. Sementara, kini masih ada 1 kelas dengan target hingga lulus kelas 6 SD bisa menghafal 5 juz,” tegasnya.
Program tahfidz merupakan program ekstrakulikuler wajib, program ini memberikan kesempatan menghafal Al-Quran untuk anak didik. Ridwan menyampaikan beberapa alasan kenapa membuka kelas Tahfidz, diantarannya mengacu pada Al-Quran dan hadis Nabi, dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah). Alasan lain juga berdasarkan pada tiga hal, yaitu berdasarkan kemendiknas no 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan, undang-undang RI No 20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional, dan peraturan agama RI no. 02 tahun 2008 tentang standar kompetensi kelulusan.
Dalam sambutannya, Ridwan menyampaikan antusiasme para peserta didik dan orangtua sangat antusias. Proses pembentukan ini dilakukan dengan cara-cara seleksi. Proses seleksi dilakukan bukan dilakukan oleh guru, melainkan dilakukan oleh para hafidz-hafidzoh khusus yang sudah ditunjuk pihak sekolah. Tujuan program menghafal Al-Quran untuk meneguhkan sikap dan menghafal Al-Quran yang berakhlakul Qurani. Tujuan lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan MI.
Program kelas khusus menuai respons positif dari masyarakat dan tokoh masyarakat. Tampak Wakil Bupati, H. Abdul Halim Muslih memberikan sambutan dan langsung melaunching kelas tahfidz. Terlihat pula beberapa tokoh masyarakat yang berperan besar dalam pembangunan MI Sananul Ula, seperti Lurah Srimartani, Piyungan, Pak Mulyana. Di akhir acara, ditutup dengan pengajian oleh Gus Rumaizijat, dari Pondok Pesantren ANNUR Ngrukem. (Elisa)