“Siapakah yang paling mengherankan sikap hormatnya kepada Syaikhina Maimoen Zubair?,” tanya si Dilan.
“Para putera puteri beliau,” jawab si Fulan.
“Tidak mengherankan, karena mereka bersambung darah dengan beliau,” kata si Dilan.
“Para khodim beliau (anak ndalem),” jawab si Fulan.
“Tidak mengherankan, karena hampir setiap hari mereka melekat dengan beliau,” kata si Dilan.
“Para santri beliau,” jawab si Fulan.
“Tidak mengherankan, karena mereka dididik dan diajar langsung oleh beliau,” kata si Dilan.
“Lalu siapakah mereka?,” tanya si Fulan.
“Mereka adalah orang-orang yang hormat beliau padahal mereka bukanlah berstatus sebagai anak, orang ndalem ataupun santri beliau, bahkan mereka tidak pernah mengaji langsung dengan beliau, kalaupun bersua mungkin cuma sekali dua kali. Mereka mengenal dan beristifadah dengan beliau lewat santri-santri beliau. Bahkan mereka mengenal beliau dan mengambil pelajaran dari beliau lewat tulisan dan video yang beredar di medsos. Sungguh mengherankan sekali sikap hormat mereka dalam status seperti itu. Mereka bukan siapa-siapa tapi punya rasa hormat yang sedemikian rupa,” kata si Dilan dengan menunduk.
Sebagai santri, saya malu kepada mereka. Semoga kita punya rasa seperti yang mereka rasakan.
Penulis: Syarof Shidqy, santri Mbah Maimoen.
Karena berbagai wilayah Indonesia banyak terjadi kebakaran marilah kita berdoa Ijazah Minta Hujan dari Abah Guru Sekumpul, mari ikuti video dibawah ini:
